Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Malu Program Sekolah Aman Bencana Baru Dimulai Sekarang

Kompas.com - 19/01/2016, 13:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendeklarasikan dimulainya program sekolah aman bencana. Deklarasi dilakukan di Balai Kota, Selasa (19/1/2016).

Baru dimulainya program tersebut membuat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa malu.

Ia mengaku heran karena DKI Jakarta adalah provinsi yang memiliki anggaran yang tergolong besar, tetapi 47 persen bangunan sekolahnya tidak laik pakai.

"Urusan keamanan lama sekali implementasinya. DKI agak memalukan, jujur saja. Jangankan bicara aman, bangunannya saja jelek, enggak aman," ujar dia saat memberikan kata sambutan dalam acara tersebut.

Ahok kemudian melontarkan sejumlah kasus dugaan korupsi di bidang pendidikan yang sempat mencuat, mulai dari pembelian alat kebugaran dan alat penyedia daya listrik (UPS).

Ia menyebut pembelian alat-alat itu menjadi aneh saat di sisi lain banyak sekolah di Jakarta yang plafonnya sudah jebol, toiletnya rusak, dan tidak memiliki sumber air bersih. 

"Tapi kalau beli UPS, fitness center, komputer, scanner, satu sekolah scanner Rp 3,8 miliar. Beli alat fitnes hampir Rp 2 miliar, beli UPS Rp 6 miliar. Gendheng memang Jakarta. Di kampung saya sudah jadi sekolah bagus itu," ujar dia.

Ahok mengaku sudah menegaskan kepada Kepala Dinas Pendidikan Sopan Adrianto agar kejadian yang sama tidak lagi terulang ke depannya.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan, rintisan program sekolah aman bencana tidak hanya berfokus pada bangunan, tetapi juga bertujuan membangun budaya sadar bencana sejak dini.

Ada tiga hal yang difokuskan, masing-masing sarana dan prasarana sekolah yang aman; manajemen penanggulangan bencana di sekolah; dan pendidikan pengurangan risiko bencana, yang salah satunya dengan memperkenalkan pengetahuan pengelolaan risiko bencana kepada pelajar di sekolah.

Walaupun baru dideklarasikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebut program ini sudah berjalan sejak dua tahun lalu, dan saat ini sudah ada sekitar 62 sekolah yang mengimplementasikannya.

Adapun di Jakarta, terdapat lebih dari 5.000 sekolah, baik itu sekolah negeri, swasta, maupun madrasah.

Program itu berjalan atas kerja sama antara Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kanwil Kementerian Agama, serta beberapa LSM, seperti Yayasan Tanggul Bencana Indonesia (YTBI), Plan International Indonesia, Save the Children-Yayasan Sayangi Tunas Cilik, dan Wahana Visi Indonesia.

Deklarasi Program Sekolah Aman ditandatangani oleh Kepala BPBD DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto; Kepala Dinas Pendidikan, Sopan Adrianto; Kepala Kanwil Kementerian Agama, Abdurrahman; dan Country Director Plan International Indonesia, Myrna Remata Evora sebagai perwakilan LSM yang mendukung Program Sekolah Aman di Jakarta.

Beberapa LSM yang selama ini aktif mendorong terwujudnya sekolah aman di Jakarta juga hadir, antara lain YTBI, Save the Children-Yayasan Sayangi Tunas Cilik, dan Wahana Visi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik Diminta Cabut KJP Siswa yang Ketahuan Judi 'Online'

Disdik Diminta Cabut KJP Siswa yang Ketahuan Judi "Online"

Megapolitan
Soal Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang, Tenaga Ahli KSP: Bukan Terbengkalai, Sudah Ada Pemilik tapi Tak Dihuni

Soal Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang, Tenaga Ahli KSP: Bukan Terbengkalai, Sudah Ada Pemilik tapi Tak Dihuni

Megapolitan
Gibran Blusukan ke Pasar Nangka Kemayoran Bareng Raffi Ahmad, Warga Berebut Swafoto

Gibran Blusukan ke Pasar Nangka Kemayoran Bareng Raffi Ahmad, Warga Berebut Swafoto

Megapolitan
Jadi Korban Tabrak Lari, Pengendara Motor di Kelapa Gading Patah Tulang

Jadi Korban Tabrak Lari, Pengendara Motor di Kelapa Gading Patah Tulang

Megapolitan
 Sudah Hampir Sebulan Penyebab Kebakaran Hotel di Alam Sutera Belum Terungkap, Polisi : Tunggu Hasil Puslabfor

Sudah Hampir Sebulan Penyebab Kebakaran Hotel di Alam Sutera Belum Terungkap, Polisi : Tunggu Hasil Puslabfor

Megapolitan
Ada Demo Buruh, Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Patung Kuda Situasional

Ada Demo Buruh, Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Patung Kuda Situasional

Megapolitan
Buka Peluang Koalisi dengan PKS di Pilkada Bogor, PDI-P Ungkap Nama Kandidat

Buka Peluang Koalisi dengan PKS di Pilkada Bogor, PDI-P Ungkap Nama Kandidat

Megapolitan
Diperiksa Bawaslu, ASN Depok yang Diduga Hadiri Deklarasi IBH Punya Alibi Kuat

Diperiksa Bawaslu, ASN Depok yang Diduga Hadiri Deklarasi IBH Punya Alibi Kuat

Megapolitan
Heru Budi Harap Penerima Bansos KJP dan KJMU Tak Terlibat Judi Online

Heru Budi Harap Penerima Bansos KJP dan KJMU Tak Terlibat Judi Online

Megapolitan
Menjelang Demo Ribuan Buruh Tekstil, Arus Lalin di Depan Patung Kuda Ramai Lancar

Menjelang Demo Ribuan Buruh Tekstil, Arus Lalin di Depan Patung Kuda Ramai Lancar

Megapolitan
Saat Tenda-tenda Pengungsi WNA Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR Dibongkar...

Saat Tenda-tenda Pengungsi WNA Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR Dibongkar...

Megapolitan
Gibran Blusukan ke Kampung Deret Bareng Raffi Ahmad, Warga Putar Lagu 'Oke Gas'

Gibran Blusukan ke Kampung Deret Bareng Raffi Ahmad, Warga Putar Lagu "Oke Gas"

Megapolitan
Polisi : Dua Jambret di CFD Profesional, Sudah Beraksi 3 Kali

Polisi : Dua Jambret di CFD Profesional, Sudah Beraksi 3 Kali

Megapolitan
Kasus ASN Depok Hadiri Dekarasi Imam Budi, Dua Kasie Kelurahan Mangkir Tiap Dipanggil Bawaslu

Kasus ASN Depok Hadiri Dekarasi Imam Budi, Dua Kasie Kelurahan Mangkir Tiap Dipanggil Bawaslu

Megapolitan
Soal Pilkada Jakarta, AHY Sebut Demokrat Masih Cari Sosok Paling Tepat dan Punya Kans untuk Menang

Soal Pilkada Jakarta, AHY Sebut Demokrat Masih Cari Sosok Paling Tepat dan Punya Kans untuk Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com