"Mau enggak mau ya harus mau," ujar pedagang kembang api, Joko (37) kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Joko mengatakan bila boleh memilih dia lebih ingin tetap berjualan di pinggir-pinggir jalan sekitar Pasar Kebayoran Lama.
"Kalau di sini kan sudah ketahuan banyak orang yang lalu lalang. Kemungkinan cepat terjual dagangannya lebih gede," ucap Joko.
Maskaji (48), pedagang sandal yang sudah berjualan sejak era Presiden Soeharto ini pun enggan untuk pindah tempat.
"Saya kan enggak bisa maksa, kalau enggak boleh ya enggak boleh," kata Sudir.
Maskaji menuturkan, ia telah mendengar kabar tersebut sejak lama. Namun hingga kini, rencana tersebut belum juga terlaksanakan.
"Tapi lokasi pindahnya enggak tahu di mana, masih dalam bayangan. Kalau bayangan doang ya saya enggak mau," ucap Maskaji.
Wakil Camat Kebayoran Lama Endang Effendi mengatakan, rencananya ribuan PKL yang berdagang di bahu jalan sekitar Pasar Kebayoran Lama akan direlokasi.
"Tapi sampai saat ini lahan untuk relokasinya masih dalam tahap pembebasan," kata Endang saat dihubungi, Rabu.
Endang menerangkan lahan itu terletak di depan Pasar Kebayoran Lama, Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan dan memiliki luas 8.000 meter persegi.
"Relokasi ini juga untuk mempermudah akses jalan. Memang kalau siang itu masih terlihat biasa saja, tapi kalau malam hari pedagangnya bisa sampai ke badan jalan," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.