Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Direlokasi, PKL Kebayoran Lama Minta Harga Sewa Kios Murah

Kompas.com - 27/01/2016, 14:46 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Kebayoran Lama yang akan direlokasi mengaku pasrah. Namun, mereka meminta agar sewa kiosnya terjangkau mereka.

"Harga sewanya nanti ya jangan tinggi-tinggi, nyusahin pasti," kata pedagang kembang api, Joko (37), saat ditemui di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Selain itu, Joko meminta ukuran kios yang disewakan tidak berbeda-beda ukurannya. Sebab, ia mengkhawatirkan adanya rasa iri sesama PKL.

Senada dengan Joko, Sudir (40) PKL yang berjualan perabotan ini pun berharap biaya sewa murah. Sebab, ia tidak mau, jika sewa itu lebih mahal dibanding pendapatannya.

Meski begitu, Sudir mengaku tak mempermasalahkan bentuk dan ukuran kios yang akan disewakan.

Baginya, paling penting dagangannya tetap bisa laku seperti saat dia berjualan di pinggir jalan.

Maskaji (48), pedagang sendal, menyatakan hal sama seperti Joko dan Sudir.

"Jangan mahal-mahal kiosnya, PKL itu modalnya kecil dan kebanyakan ngutang dari bank keliling," ujar Maskaji.

Selain biaya sewa, ia berharap lokasi kiosnya yang bisa dijumpai para pembeli dengan mudah.

Wakil Camat Kebayoran Lama Endang Effendi mengatakan, rencananya ,ribuan PKL yang berdagang di bahu jalan sekitar Pasar Kebayoran Lama akan direlokasi.

"Akan direlokasi, tapi sampai saat ini lahannya masih dalam tahap pembebasan," kata Endang saat dihubungi.

Endang mengatakan, lahan itu terletak di depan Pasar Kebayoran Lama, Jalan Ciputat Raya, Jakarta Selatan, dan memiliki luas 8.000 meter persegi.

Relokasi ini dilakukan untuk memudahkan akses jalan di sekitar Pasar Kebayoran Lama.

"Memang kalau siang itu masih terlihat biasa saja, tapi kalau malam hari pedagangnya bisa sampai ke badan jalan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com