Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Versi Cerita dalam Kasus Pemukulan Staf Masinton

Kompas.com - 02/02/2016, 06:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


Setelah peristiwa pemukulan itu, akhirnya Masinton menurunkan Dita di apartemen.

Dita sempat memberi tahu Husni bahwa dia telah dipukul oleh atasannya. Dengan menumpang taksi, Dita melapor ke Polsek Jatinegara.

Polisi mengantar Dita untuk divisum ke RSUD Budi Asih. Namun, ia belum membuat berkas acara pemeriksaan (BAP).

Baru beberapa hari kemudian, pihak Dita resmi melaporkan Masinton ke Bareskrim Polri.

Pernah dianiaya

Dalam pengakuannya ke LBH APIK, Dita tak memiliki hubungan spesial dengan Masinton. Dari pengakuan Dita, hubungan dengan Masinton hanya sebatas relasi dalam pekerjaan, tidak melibatkan perasaan.

Namun, Masinton disebut bersikap protektif terhadap Dita. Sikap protektif itu ditunjukkan seperti terlalu mengontrol Dita. Awalnya, Dita tak mempermasalahkannya.

"Awalnya, dia enggak masalah diproteksi gitu. Tetapi, ke sininya kayak model cemburu. Kami sudah tanya dan yang disampaikan korban hanya relasi kerja," ujar Direktur LBH APIK Jakarta Ratna Bataramunti.

Dita menganggap Masinton sebagai mentornya. Masinton dianggap berjasa pula membawa karier Dita di bidang politik.

Masinton juga dekat dengan keluarga Dita. Namun, perlakuan Masinton ini membuat Dita akhirnya menempuh jalur hukum.

Ternyata, penganiayaan itu bukanlah yang pertama kali dialami Dita. Pada 17 November 2015 lalu, Masinton pernah memukulnya di apartemen.

Masinton meminta jalan damai dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com