Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Bukti-bukti Keterlibatan Eksekutif dalam Kasus UPS yang Dijanjikan Lulung?

Kompas.com - 06/02/2016, 06:26 WIB
Jessi Carina

Penulis


5. Surat 24 Oktober 2014

Pada 24 Oktober 2014, Ketua DPRD DKI membalas surat Ahok. Ketika itu, jabatan Ferrial baru saja digantikan oleh Prasetio Edi Marsudi. Prasetio membalas surat dari Ahok sebagai tanda persetujuan DPRD DKI terhadap revisi evaluasi.

"Setuju, padahal belum ada yang baca hasil revisinya kayak apa. Semua pimpinan tanda tangan, kecuali saya," ujar Lulung.

Lulung menduga, teman-temannya memberikan tanda tangan karena waktu yang sudah semakin mepet pada saat itu. Dengan persetujuan DPRD DKI, akhirnya APBD-P 2014 sah untuk digunakan.

Kapan anggaran UPS masuk ke APBD-P 2014?

Melalui alur ini, Lulung mengaku mulai bisa memperkirakan kapan anggaran UPS masuk ke APBD-P 2014, yakni pada rentang 25 Juli-13 Agustus 2014.

Sebab, pembahasan Komisi E selesai pada 25 Juli 2014 dan tidak mencantumkan anggaran UPS di dalamnya. Tiba-tiba, anggaran itu sudah masuk pada saat sidang paripurna, 13 Agustus 2014.

"Saya menduga, ada pembahasan yang tidak terjadwal dan tidak diketahui dalam rentang waktu itu. Saat-saat itulah kemungkinan UPS masuk," ujar dia.

Sebab, setelah pembahasan komisi selesai pada 25 Juli, seharusnya sudah tidak boleh ada rapat pembahasan lagi. Ditambah lagi, pada saat rapat paripurna, pihak eksekutif-lah yang membawa hardcopy APBD-P 2014.

Lulung menyimpulkan, pihak eksekutif pasti tahu anggaran UPS sudah masuk saat itu karena dokumen berasal dari mereka. Lulung juga mengaku mendapatkan informasi barter anggaran yang prosesnya dimulai pada 4 Agustus.

Apakah itu merupakan waktu masuknya UPS? Lulung sendiri mengaku tidak dapat memastikan. Lulung mengatakan, dia akhirnya hanya bisa memasrahkan penanganan kasus ini kepada hakim.

Dia berharap, hakim bisa menyusun teka-teki penyusunan anggaran pada tahun 2014 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com