Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dan Pesta Itu Pun Usai...

Kompas.com - 22/02/2016, 19:03 WIB

Seorang pria asal Jawa Timur yang mengaku sebagai pemilik wisma tersebut menolak menjawab ke mana barang-barang itu dibawa.

Seperti halnya "anak-anak" Nanik, "anak-anak" Wisma Adem juga sudah pulang satu demi satu sejak hampir sepekan ini, sejak kabar penggusuran Kalijodo beredar.

"Pesta terakhir di Kalijodo itu, ya, Sabtu malam Minggu pas Hari Valentine lalu. Setelah itu, hari Seninnya, 'anak-anak' saya dan 'anak-anak' rumah lain sudah mulai pulang satu per satu," kata Suryana (52), pemilik rumah karaoke dan rumah bordil terluas di Kalijodo.

Apa yang disampaikan para pemilik tempat hiburan malam itu sesuai dengan pengamatan Kompas sejak Jumat hingga Sabtu.

Oleh karena itu, aneh saat ada seorang pengacara mengatakan akan ada 1.000 PSK melakukan aksi telanjang melawan pembongkaran bangunan di Kalijodo.

Ketika ditanya soal ucapan pengacara itu, Nanik, Suryana, dan pria yang mengaku pemilik Wisma Adem cuma tertawa.

Ketiganya dan beberapa pemilik tempat hiburan malam lain di sana telah merelakan bangunan mereka dibongkar. "Kalau rezekinya cuma sampai sini, mau bilang apa?" ucap Suryana.

Berkemas

Sabtu sore itu, keramaian memang masih terlihat di Kalijodo. Namun, berbeda dari malam Minggu sebelumnya, keramaian itu bukan persiapan pesta.

Hampir seluruh ruas Jalan Kepanduan II di Kalijodo diwarnai hiruk pikuk kegiatan berkemas. Belasan truk dan mobil bak membawa barang-barang keluar dari Kalijodo.

Sementara personel gabungan aparat keamanan yang terbagi dalam kelompok-kelompok kecil masih tampak menyisir Kalijodo.

Mereka adalah sebagian dari sekitar 3.000 personel gabungan TNI-Polri-Satpol PP yang sejak Sabtu pagi menggelar Operasi Pekat (penyakit masyarakat).

Dalam operasi tersebut, ratusan senjata tajam, mulai dari celurit sampai anak panah, diamankan.

Tiga orang ditangkap karena membawa bong (alat isap sabu). Sembilan pemilik tempat hiburan malam dan dua orang lainnya, kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal, juga ditangkap karena memiliki senjata tajam.

Pesta pun telah usai. Kini kawasan Kalijodo seolah tinggal menunggu datangnya alat-alat berat untuk merobohkan seluruh bangunan liar di sana.

(WIN/C09)


----


Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 22 Februari 2016, dengan judul "Dan Pesta Itu Pun Usai..."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com