Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Warga Kalijodo Jadi Tersangka

Kompas.com - 24/02/2016, 16:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya terus melanjutkan proses hukum dari penertiban kawasan lampu merah Kalijodo.

Tiga pemilik usaha tempat hiburan malam di Kalijodo ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan prostitusi.

Salah satu yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Abdul Aziz, yang selama ini akrab dipanggil Daeng Aziz dan dikenal sebagai salah satu penguasa usaha terbesar di kawasan itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, Selasa (23/2), menyatakan, Aziz sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dipanggil untuk diperiksa pada Rabu (24/2/2016).

Selain terkait prostitusi, pemeriksaan ini juga meliputi temuan senjata tajam dan minuman keras saat Operasi Pekat (penyakit masyarakat) di Kalijodo, Sabtu pekan lalu.

"Pemeriksaan ini untuk mencukupi alat bukti, apakah akan ditahan atau tidak, kita lihat besok," kata Krishna, kemarin.

Dua pemilik usaha hiburan malam di Kalijodo yang juga ditetapkan sebagai tersangka adalah Daeng Nakku, pemilik kafe Jelita Kalijodo, dan Ali, pemilik kafe Kingstar.

Mereka juga dijerat dengan pasal mucikari karena diduga menyalurkan pekerja seks komersial ke kafe Aziz.

Kepala Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Suparmo mengatakan, ketiganya dijerat dengan Pasal 296 juncto 506 KUHP mengenai mempermudah perbuatan cabul dan mengambil untung dari pelacuran perempuan.

Saat ini, Nakku dan Ali sudah ditahan oleh polisi. Dalam kasus ini, polisi sudah meminta keterangan dari sedikitnya 12 pekerja seks komersial Kalijodo dan sejumlah pekerja tempat hiburan malam di sana.

Para pegawai dan pekerja seks komersial ini hanya berstatus saksi dan sudah diperbolehkan pulang.

Dari keterangan para saksi itu, tarif pekerja seks komersial di Kalijodo Rp 130.000-Rp 150.000 sekali kencan.

Para pekerja seks komersial hanya mendapat bagian sekitar Rp 60.000, pemilik tempat hiburan mendapat Rp 55.000, dan sisanya dibagikan kepada para pekerja lain.

Bisnis prostitusi Kalijodo melibatkan banyak pekerja, mulai dari kasir, penjaga, hingga orang yang mengetuk pintu untuk mengingatkan pelanggan bahwa waktu kencan sudah habis.

Pembela Aziz, Razman Nasution, mengatakan, kliennya telah menerima pemanggilan tersebut. Ia menjanjikan akan datang.

"Namun, polisi juga harus mempertanggungjawabkan sangkaan ini dengan bukti-bukti yang kuat," katanya.

Sejak kepolisian melancarkan Operasi Pekat di Kalijodo, akhir pekan lalu, Aziz tak lagi terlihat di sana. Namun, menurut Razman, ia masih berada di kawasan DKI Jakarta. (IRE)


---

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 24 Februari 2016, dengan judul "Tiga Warga Kalijodo Jadi Tersangka"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com