Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kalijodo Preteli Rumahnya Sendiri untuk Dijual

Kompas.com - 27/02/2016, 18:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari jelang pembongkaran, kawasan Kalijodo terlihat ramai oleh aktivitas orang-orang yang sedang membongkar bangunan-bangunan yang ada di tempat tersebut.

Kebanyakan dari mereka adalah warga yang mengumpulkan bagian-bagian dari bangunan tempat tinggalnya yang masih bisa dipakai, mulai dari kayu, besi, hingga seng.

Barang-barang itu kebanyakan akan mereka jual di tempat pengepul barang bekas. Namun, ada pula yang ingin membawanya ke kampung halaman.

Seperti Musa (57). Ia mengaku berencana ingin membawa kayu-kayu bekas rumahnya ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah.

"Mau dibawa ke kampung di Pemalang pakai mobil. Lumayan daripada beli lagi," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (27/2/2016).

Musa dan keluarganya sudah menetap di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta Utara sejak tiga hari terakhir.

"Hari ini ke sini cuma buat bongkar-bongkar," ujar dia.

Beda Musa, beda pula Zaenal (47). Ia berencana ingin menjual kayu-kayu bekas rumahnya ke pengepul yang ada di Muara Baru, Jakarta Barat.

Jumlah kayu yang dikumpulkan oleh Zaenal terlihat mencapai satu bak pick up. Ia memprediksi uang yang akan didapatnya kemungkinan mencapai sekitar Rp 2 juta.

"Yang ikut bantu-bantu ada enam orang. Masing-masing (dibayar) Rp 100.000," kata pria yang istri dan anaknya juga sudah pindah ke Rusunawa Marunda ini.

Jika Zaenal ingin membawa barang-barangnya ke tempat pengepul, beda halnya dengan Pardi (33). Ia mengaku lebih memilih menunggu tukang pengepul keliling yang belakangan makin sering berseliweran di Kalijodo.

"Tunggu aja, entar bakal lewat," ujar Pardi yang terlihat sedang mengambil seng yang tadinya dipakai untuk rumahnya itu.

Pembongkaran bangunan-bangunan yang ada di Kalijodo rencananya akan dilakukan pada Senin (29/2/2016) lusa.

Sampai sejauh ini, sudah ada 10 unit ekskavator yang disiagakan di sekitar kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com