Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Skenario Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 15/03/2016, 10:55 WIB

Menurut Syarif, dalam survei terakhir yang dilakukan Partai Gerindra pada 20 Februari 2016, Sandiaga Uno mendapatkan 11 persen, sedangkan Basuki Tjahaja Purnama 31 persen. Survei dilakukan ketika Ridwan Kamil belum mengundurkan diri sebagai bakal calon gubernur dari Partai Gerindra. "Bakal calon gubernur dari Partai Gerindra yang paling unggul Sandiaga Uno," ujar Syarif.

Tahapan pilkada

Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno berpendapat bahwa kemunculan kandidat calon gubernur merupakan hal yang wajar dalam demokrasi. Kehadiran semakin banyak calon akan memberi lebih banyak pilihan bagi warga Jakarta.

"Asalkan proses pencalonan dan kampanye berjalan sesuai dengan hukum, saya yakin, calon-calon tersebut adalah yang terbaik bagi warga Jakarta," ujar Sumarno, Jumat (11/3).

Agenda resmi Pilkada DKI 2017 memang belum diumumkan oleh KPU pusat. Namun, Sumarno memaparkan tahap persiapan untuk Pilkada 2017 di DKI direncanakan akan dimulai akhir April 2016. Dalam tahap itu, KPU DKI akan membentuk panitia-panitia ad hoc dan pemutakhiran daftar pemilih tetap (DPT).

Penyerahan dokumen persyaratan calon perseorangan akan dilakukan pada awal Agustus. Tiga jenis dokumen yang harus diserahkan adalah surat pernyataan dukungan, lampiran kartu identitas kependudukan para pendukung, serta rekapitulasi jumlah dan sebaran pendukung.

"Untuk DKI, calon perseorangan minimal harus didukung oleh 532.213 orang atau 7,5 persen dari DPT pemilu presiden yang lalu," ujar Sumarno. Selain itu, calon perseorangan juga harus didukung minimal di empat wilayah kota administrasi di Provinsi Jakarta.

KPU akan memverifikasi dokumen-dokumen tersebut dan akan mengumumkan apakah seorang calon perseorangan dapat mendaftarkan diri atau tidak. Setelah itu, pendaftaran untuk calon perseorangan dan parpol direncanakan akan dibuka awal Oktober.

Pengumuman dan penetapan calon definitif akan dilakukan pada akhir Oktober, berbarengan dengan pengambilan nomor urut. Kampanye akan dilangsungkan mulai November dan pencoblosan akan dilakukan pada Februari 2017. "Kira-kira seperti itu agenda pilkada. Jadwal pastinya masih menunggu kabar dari KPU pusat," ujar Sumarno. (Mukhamad Kurniawan/C09/C10)

Artikel ini telah diterbitkan di http://print.kompas.com/ edisi siang pada Senin (14/3/2016) dengan judul yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com