Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Syarat Calon Independen Dinaikkan untuk Jegal Ahok, Itu Sih Kebangetan..."

Kompas.com - 16/03/2016, 11:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komunitas relawan Teman Ahok mengomentari wacana Komisi II DPR RI yang ingin menaikkan syarat dukungan untuk calon independen yang ingin maju pada Pilkada DKI 2017.

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan, mereka akan fokus terhadap peraturan yang sudah disahkan Mahkamah Konstitusi.

"Kita sih sejauh ini masih berpegang sama aturan yang sudah disahkan oleh MK saja. Tetapi, kalau memang itu sengaja dinaikkan untuk menjegal majunya Pak Ahok, itu sih kebangetan," ujar Amalia kepada Kompas.com, Rabu (16/3/2016).

Amalia mengatakan, apa yang dilakukan Komisi II sudah pasti memberatkan tugas Teman Ahok, apalagi jika kebijakan itu dipaksakan berlaku untuk Pilkada DKI 2017.

Meski demikian, Amalia merasa Teman Ahok bisa menjawab tantangan Komisi II jika akhirnya syarat dukungan diperbanyak, bahkan jika Komisi II DPR RI menaikkan syarat dukungan hingga 20 persen sekalipun.

"Sebenarnya kami bisa saja memenuhi itu, 20 persen dari DPT DKI kan sekitar 1,4 juta. Bisalah kami dapat segitu. Tetapi, ya tetap mengada-ada kalau syarat dinaikkan hanya gara-gara Ahok maju independen," ujar Amalia.

Selain itu, Amalia mengatakan, wacana ini jelas akan menyurutkan semangat relawan di daerah lain yang juga ingin mengusung calon independen. Sebab, syarat administrasi untuk bisa mengusung calon semakin diperberat.

"Kasihan teman-teman kami yang sekarang di daerah lagi semangat-semangatnya mau ngusung calon independen," ujar Amalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com