Amalia mengatakan Teman Ahok akan berjuang sekeras mungkin untuk mengumpulkan satu juta KTP sesuai format yang ditetapkan. Sebab, mereka telah membuat Ahok memilih jalur independen dan bergantung kepada pengumpulan KTP masyarakat.
Jika kelompok relawan gagal memenuhi syarat dukungan KTP, maka Ahok terancam gagal menjadi gubernur lagi.
"Karena kita yang dorong Pak Ahok, berarti kita juga harus berani bertanggungjawab," ujar Amalia.
Kondisi sudah berbeda
Amalia merasakan proses pengumpulan KTP sudah berbeda setelah Ahok memastikan akan maju lewat jalur independen. Sekarang dengan memanfaatkan media sosial, masyarakat justru yang mencari tahu informasi mengenai Teman Ahok dan proses pengumpulan KTP-nya.
"Apa bedanya pengumpulan lama dan baru? Bedanya jauh banget. Kalau dulu kita berdarah-darah banget harus memperkenalkan diri kalau kami dari Teman Ahok. Kalau sekarang enggak perlu itu, dengan sendirinya akan bantu Pak Ahok," ujar Amalia.
Selain itu, Amalia juga merasa masyarakat saat ini aktif dalam melakukan pengawasan. Contohnya adalah kejadian kesalahan penulisan nama Basuki dalam formulir beberapa waktu lalu.
Teman Ahok pertama kali mengetahui hal itu dari laporan masyarakat. Karena cepat ditangani, akhirnya masalah itu jadi cepat terselesaikan.
"Masyarakat yang partisipasi ke Teman Ahok sekarang itu bukan yang pasif yang setelah kumpulkan KTP lalu sudah, tapi mereka aktif mengawasi juga," ujar Amalia.