JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra Syarif mengatakan, Yusril Ihza Mahendra akan secara otomatis menjadi bakal calon gubernur Partai Gerindra setelah mengembalikan formulir pendaftaran kepada partai.
Ia kemudian akan bersaing dengan kandidat lainnya yang masuk bursa cagub Partai Gerindra.
"Pak Yusril akan masuk dalam kategori calon dari eksternal," ujar Syarif ketika dihubungi, Rabu (30/3/2016).
Dengan demikian, maka Yusril harus mengikuti peraturan yang ada dalam penjaringan Partai Gerindra. (Baca: Ini Hasil Survei "Head to Head" Ahok dengan Yusril)
Ia wajib melakukan sosialisasi seperti bakal cagub yang lainnya. Syarif mengatakan, ada perbedaan antara masuknya Yusril dan tokoh lainnya dalam penjaringan Gerindra.
Tokoh yang masuk bursa cagub Partai Gerindra adalah mereka yang namanya diusulkan dalam rapat-rapat internal.
Nama tersebut berasal dari pengurus partai yang berada di tingkat paling bawah dan diteruskan ke tingkat provinsi.
"Kalau selain Pak Yusril kan terjaring dari usulan rapat kader, kalau ini Pak Yusril yang pro-aktif mendaftar setelah bertemu Ketua Umum DPP Pak Prabowo Subianto," ujar Syarif.
Perwakilan Yusril akan datang untuk mengambil formulir pendaftaran cagub DKI dari Partai Gerindra hari ini.
Pengambilan formulir itu rencananya akan dilakukan pukul 14.00 WIB di Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta.
Awalnya, ada delapan nama yang masuk bursa penjaringan bakal cagub Gerindra. (Baca: Ini Hasil Survei "Head to Head" Ahok dengan Yusril)
Namun, karena Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mundur dari bursa tersebut, tersisa tujuh bakal calon gubernur.
Ketujuh nama itu adalah pengusaha Sandiaga Uno, anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, anggota DPR RI Biem Benjamin, Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekretaris Daerah Saefullah, dan mantan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Jika Yusril mendaftar, maka jumlah kandidat akan kembali menjadi delapan.