Giswar pun berharap Lulung bisa menjadi calon gubernur DKI. Sebagai relawan, dia akan berupaya maksimal agar Lulung bisa lebih dikenal masyarakat.
Namun, ia juga mengaku akan legowo jika akhirnya Lulung tidak bisa maju menjadi cagub.
"Kalau untuk itu Haji Lulung juga siap kalah dan siap menang kan. Biarlah kami para relawan yang punya strategi masing masing buat bujuk masyarakatnya," ujar Giswar.
Para relawan akan berupaya memenangkan Lulung dengan strategi gerilya. Melalui strategi itu, mereka akan mendatangi komunitas-komunitas kecil yang ada di tiap daerah di Jakarta.
Kemarin, lapangan di Rawa Buntu dibuat merah oleh para relawan "Suka Haji Lulung". Mereka mengenakan kaus berwarna merah yang memuat gambar karikatur Lulung.
Pesan Lulung
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana memberi sebuah pesan ketika meresmikan kelompok relawan "Suka Haji Lulung".
Kepada relawannya, dia meminta agar mereka tidak menbawa isu SARA ketika berhubungan dengan masyarakat sekitar. (Baca: Lulung: Jangan Lagi Ada Isu SARA).
"Demokrasi di Indonesia sudah selesai apalagi persoalan agama. Saya sampaikan ciptakan kerukunan umat beragama, jangan lagi ada isu SARA," ujar Lulung di lapangan Rawa Buntu, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Kelompok relawan Lulung memang bertugas untuk menjadi penghubung antara Lulung dengan masyarakat sekitar.
Mereka seolah menjadi duta Lulung di tengah masyarakat. Mereka akan menginformasikan kepada masyarakat yang ingin tahu mengenai program-program Lulung jika berhasil maju Pilkada DKI 2017.
Selain itu, mereka akan mempersiapkan kunjungan Lulung ke tengah masyarakat.
Lulung beranji akan rajin berdialog dengan tokoh masyarakat setempat dengan dibantu para relawannya.
Dalam melakukan semua itu, Lulung tidak ingin relawannya menyebarkan isu SARA.
Relawan juga dimintanya tidak mengganggu jika ada warga yang menentukan pilihan atas pertimbangan SARA.
"Tidak boleh ada lagi ada yang gunakan isu SARA dan biarkan kalau ada warga yang menuruti agamanya yang melarang memilih seiman, itu jangan dipermasalahkan. Kita juga tetap harus menghargai. Biar rakyat yang menentukan," ujar Lulung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.