Dari segi bangunan, kamar berukuran 4,5 x 5 meter persegi tanpa sekat. Di dalam ruangan terdapat meja, kursi, dua lemari, tempat tidur bertingkat dua, dan toilet.
Karena tidak ada dapur, warga bisa memasak di sekat luar yang didesain sebagai tempat menjemur pakaian.
"Ini ibaratnya kalau selonjoran tidak bisa. Bagus tapi sempit. Keluarga kami banyak. Kami punya rumah, tapi dikasih yang seperti ini. Setelah tiga bulan, kami harus bayar Rp 280.000," kata Holidah (55), warga RT 002 RW 004.
Sejumlah warga yang pindah ke Rusunawa Rawa Bebek belum tahu apakah sanggup membayar biaya bulanan di unit rusunawa itu tiga bulan setelah masa pembebasan biaya.
"Saya coba tiga bulan, saya mampu bayar atau tidak," ucap Asna (37), warga RT 002 RW 004, yang baru mendapatkan unit A 106.
Kepala Unit Pelayanan Rumah Susun Rawa Bebek Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Ani Suryani mengatakan, sudah ada 17 warga Pasar Ikan yang mengambil undian tempat tinggal di rusunawa. Sabtu, ada 38 warga yang mengambil undian. (MDN/C07/C06)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 April 2016, di halaman 26 dengan judul "Khawatir, Senang, dan Untung di Rusunawa Baru".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.