JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, menilai dukungan cepat Hanura dan Nasional Demokrat (Nasdem) terhadap Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" dinilai janggal. Sebab, kedua partai itu terbilang cepat dalam mengumumkan dukungan kepada Ahok.
"Tetapi, itu tak pernah dianalisis kenapa mereka begitu cepat," kata Yusril saat berbincang dengan redaksi Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Partai politik, kata Yusril, biasanya memiliki sistem sendiri untuk mencari figur untuk didukung. Sistemnya sendiri pun cukup alot. Sebab, sambung Yusril, partai politik tak akan mendukung orang yang pasti kalah.
"Karena partai ada mekanisme internal, membentuk tim penjaringan. Ujung-ujungnya partai akan mendukung orang yang hasil survei tinggi, baik lembaga survei independen dan survei sendiri," kata Yusril. (Baca: Yusril ke Kader PBB: Jangan Pasif Terus!)
Sebagai orang yang lama di dalam pemerintahan, Yusril melihat ada indikasi tertentu dalam dukungan Hanura dan Nasdem. Dari pengamatannya, kedua partai itu merupakan bagian dari pemerintahan dan memiliki tujuan sendiri.
"Saya sih gampang melihatnya karena dua partai ini bagian dari dua pemerintah. Ada menterinya, ada jaksa agungnya. Itu kan sesuatu yang tidak terungkap di pemerintahan, tetapi saya yang lama di pemerintahan saya tahu persoalan politik," kata Yusril. (Baca: "Insya Allah Bang Yusril Tak Jadi Kutu Loncat kaya Kodok")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.