Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Rumah Kontrakan Disediakan untuk Relokasi Sementara Warga Dadap

Kompas.com - 27/04/2016, 14:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Camat Kosambi, Tangerang, Banten, Muhardi, mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyediakan 400 rumah yang disewa pemkab untuk menampung warga yang terkena dampak penertiban di Dadap Ceng In, Kelurahan Dadap.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, sebelumnya berencana untuk memindahkan ratusan kepala keluarga, umumnya nelayan, di Dadap Ceng In itu ke rumah susun yang lokasinya masih berdekatan dengan Dadap.

"Awalnya kan ada rencana buat nempatin rusun di daerah Rawa Bokor. Karena pertimbangan lumayan jauh dari sini, jadinya direlokasi sementara ke rumah kontrakan yang kita sewa. Lokasinya dekat, di belakang kantor Kelurahan Dadap," kata Muhardi saat ditemui di Kantor Kelurahan Dadap, Rabu (27/4/2016).

Menurut Muhardi, 400 unit rumah yang dikontrakkan itu merupakan milik masyarakat. Pemkab Tangerang menyewa ratusan rumah tersebut dengan biaya sewa yang telah disepakati pemilik rumah, yakni Rp 600.000 per bulan, belum termasuk biaya listriknya.

Lama waktu kontrak 1,5 tahun. Biaya mengontrak akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Tangerang.

"Bukan pakai APBD, Pak Bupati pakai CSR (Corporate Social Responsibility) karena secara aturan itu tidak diperkenankan," tutur Muhardi.

Pihak Kecamatan Kosambi bersama Kelurahan Dadap akan mengatur waktu untuk mengajak warga Dadap Ceng In melihat kondisi rumah kontrakan yang ditawarkan sebagai tempat relokasi sementara itu.

Saat warga Dadap Ceng In (387 kepala keluarga) tinggal di sana, Pemkab Tangerang berjanji untuk membangun rusun khusus bagi para nelayan. Pemkab akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun rusun di lahan bekas lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com