Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangkatan Pejabat Saat Dipimpin Sutiyoso Dinilai Lebih Baik dari Era Ahok

Kompas.com - 27/04/2016, 16:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman membantah bahwa olahraga golf menentukan kenaikan jabatan PNS DKI. Prabowo yang sempat menjadi pejabat eselon II ketika kepemimpinan mantan Gubernur DKI Sutiyoso bercerita sistem kenaikan jabatan ketika itu justru lebih baik.

Pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, perombakan PNS DKI terjadi begitu cepat seolah tanpa pikir panjang. Basuki langsung yang merombak pejabat.

"Kalau dulu yang menentukan naik pangkat atau tidak itu sekda sebagai ketua Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan). Enggak bisa kayak sekarang dari camat langsung ke kepala dinas," ujar Prabowo di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (27/4/2016).

Padahal, Sutiyoso merupakan salah satu gubernur yang disebut suka bermain golf oleh Ahok. Di mata Ahok, golf juga dinilai sebagai olahraga untuk melobi soal jabatan.

Prabowo pun mengomentari ucapan Ahok yang mengatakan bahwa Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budihartono dan Sekretaris Daerah DKI Saefullah dulu sulit naik pangkat.

Prabowo mengatakan, hal tersebut bukan karena Heru dan Saefullah tidak masuk ke geng golf, melainkan karena usia mereka ketika itu masih muda. (Baca: Rustam Effendi Menambah Daftar Panjang Pejabat DKI yang Mundur di Era Ahok)

"Pak Heru dulu umurnya berapa sih? Kalau ditarik 10 tahun ke belakang, Pak Heru mungkin masih berumur 30 tahunan, ya enggak mungkin dong langsung eselon II," ujar Prabowo.

Saat era Sutiyoso, kata Prabowo, permainan golf merupakan cara untuk mendekatkan diri dengan anak buah. Prabowo mengatakan, Sutiyoso juga ikut bermain tenis jika ada anak buahnya yang gemar tenis.

"Makanya Bang Yos itu pendekatannya sangat humanis, bukan cuma lewat WhatsApp doang. Orang itu kan perlu disentuh," ujar Prabowo. (Baca: Sutiyoso Kecewa Ahok Sebut Golf Tentukan Karier Pejabat DKI)

Kompas TV Pecat Pejabat DKI, Ahok: Nyusun Anggarannya Ga Masuk Akal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com