Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Ingin Beli Gerbong KRL, Mungkinkah?

Kompas.com - 28/04/2016, 06:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok sedang menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk membeli gerbong-gerbong kereta rel listrik (KRL) commuter line.

Keberadaan gerbong-gerbong itu diharapkan bisa memperbanyak jumlah rangkaian KRL commuter line untuk pemberangkatan Depok.

Dalam pola perjalanan KRL, Depok masuk dalam rute perjalanan relasi Bogor.

Data PT KCJ menyebutkan, jumlah pemberangkatan untuk relasi Bogor setiap harinya mencapai 212 pemberangkatan.

(Baca: Pemkot Depok Ingin Beli Gerbong KRL Khusus untuk Warga Depok)

Namun, dari jumlah tersebut, hanya 41 yang pemberangkatannya dari Stasiun Depok.

Sementara itu, 171 lainnya merupakan pemberangkatan dari Stasiun Bogor.

Tak ayal, kondisi ini membuat penumpang KRL commuter line yang berangkat dari Stasiun Depok sering tak kebagian tempat duduk jika berangkat pada jam-jam sibuk.

Mereka pun harus berdesak-desakan dengan penumpang lainnya. Karena saat rangkaian KRL tiba, kondisi di dalamnya sudah penuh sesak oleh penumpang yang naik dari stasiun-stasiun sebelumnya.

Kondisi ini sering terjadi pada pagi hari. Untuk pemberangkatan KRL relasi Bogor, tercatat ada empat stasiun yang lokasinya berada sebelum Stasiun Depok.

Keempat stasiun itu adalah Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, dan Citayam. Rizky (25), salah seorang penumpang KRL, yang rutin naik dari Stasiun Depok, mengaku lebih suka berangkat kerja di atas pukul 09.00.

Beruntung, profesi yang digelutinya tak mengharuskannya berangkat kerja pada pagi hari. "Daripada desek-desekan," ujar dia. Beda lagi dengan Maruli (51).

Untuk menyiasati agar dapat tempat duduk, ia mengaku memilih berangkat dulu ke Stasiun Bogor dengan rangkaian KRL rute Jakarta Kota/Jatinegara-Bogor.

"Nanti dari Bogor baru langsung ke Jakarta," kata dia.

Walaupun tetap harus berdesak-desakan dari Bogor, kata dia, setidaknya kemungkinan memperoleh kursi dan ruang untuk berdiri lebih besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com