Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Jakarta, Komuter Kan Datang

Kompas.com - 02/05/2016, 18:50 WIB

DKI Jakarta tumbuh sebagai jantung ekonomi dan politik negeri ini. Perusahaan nasional dan multinasional terus bermunculan menarik pencari kerja dari seantero negeri. Seiring dengan bermunculannya wilayah pinggiran Jakarta, pola transportasi komuter pun terbentuk.

Sumbangan DKI Jakarta terhadap total kegiatan ekonomi Indonesia paling besar dibandingkan wilayah lain. Pada 2014, 16,5 persen kegiatan ekonomi negeri ini berasal dari wilayah Ibu Kota. Kegiatan perekonomian Bogor, Depok, Bekasi, serta Tangerang dan Tangerang Selatan pun ikut menggeliat.

Sayangnya, pertumbuhan perekonomian di kota sekitar Jakarta tak berarti beban DKI berkurang. Dari segi mata pencarian, DKI Jakarta tetap jadi magnet terbesar. Maka, pada pagi dan sore tampaklah pemandangan para pelaju (komuter) yang bekerja di Jakarta dari kota-kota di sekitarnya.

Oleh Badan Pusat Statistik (BPS), komuter didefinisikan sebagai, "orang yang pergi-pulang keluar kota atau kabupaten secara rutin karena bekerja atau bersekolah". Atau gampangnya, orang yang tempat tinggalnya berbeda kota atau kabupaten dengan tempat kerja atau sekolahnya.

3,6 juta komuter

Hasil Survei Komuter se-Jabodetabek tahun 2014 yang diadakan BPS menunjukkan adanya 3,6 juta komuter. Dari jumlah tersebut, hampir 70 persen atau sebanyak 2,4 juta orang, baik dari wilayah Jakarta maupun Bodetabek, setiap hari beraktivitas di lima kota di dalam DKI Jakarta. Angka selebihnya adalah warga Jabodetabek yang pergi beraktivitas di wilayah Bodetabek dan luar Jabodetabek.

Jika diteliti lebih jauh, komuter asal Bodetabek yang tiap pagi pergi menuju ke wilayah DKI adalah sebanyak 1,4 juta. Sementara itu, terdapat sekitar 1 juta penduduk yang biasa berkomuter di internal wilayah DKI Jakarta, misalnya warga yang tinggal di Jakarta Barat, tetapi bekerja di Jakarta Pusat.

Hasil jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas yang dilakukan pada April 2016 ternyata juga menunjukkan tingginya angka komuter di wilayah metropolitan. Tak kurang dari separuh responden mengaku harus pergi ke kota atau kabupaten lain di area Jabobetabek untuk bekerja ataupun bersekolah.

Meski diadakan dua tahun setelah survei BPS, hasil jajak pendapat hanya menghasilkan perbedaan yang tipis. Pola pergerakan komuter ternyata belum banyak mengalami perubahan. Sebanyak 72 persen responden jajak pendapat yang dihubungi lewat telepon ini menyatakan setiap hari pergi ke wilayah DKI Jakarta untuk bekerja ataupun bersekolah.

Bangkit dari pinggiran

Fenomena urban transition atau perpindahan penduduk ke wilayah muncul, salah satunya, karena harga rumah dan tanah yang relatif lebih murah di pinggiran. Apalagi, ketersediaan sarana dan prasarana transportasi semakin lengkap. Wilayah "pinggiran" di kota-kota sekitar Jakarta menjadi pilihan favorit tempat tinggal perantau. Akibatnya, daerah sekeliling Jakarta tumbuh pesat.

Permukiman baru, pusat perbelanjaan baru, rumah sakit, dan berbagai sarana penunjang lainnya muncul. Berdasarkan kajian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2001, penduduk yang semula tinggal di Jakarta Selatan cenderung bermigrasi ke wilayah Bogor dan Tangerang.

Penduduk yang sebelumnya tinggal di Jakarta Timur cenderung pindah ke Bekasi. Sementara itu, penduduk Jakarta Barat memilih berdomisili di Tangerang. Penduduk Jakarta Utara cenderung bermigrasi ke kawasan Tangerang.

Sejak pertengahan 1980-an, DKI Jakarta memang menjadi daerah pengirim orang. Pada periode 1985-1995, jumlah penduduk yang masuk ke DKI Jakarta adalah 833.028 orang. Sementara itu, warga yang pindah keluar dari Jakarta berjumlah 933.377 orang. Oleh sebab itu, migrasi neto DKI Jakarta menjadi negatif 100.348 orang.

Hasil survei BPS tentang komuter menunjukkan Kota Bekasi dan Kota Depok sebagai pencetak komuter terbanyak di antara wilayah tetangga DKI. Kota Bekasi menyumbang hampir 15 persen dan Kota Depok mencetak sekitar 12 persen bangkitan komuter menuju Ibu Kota. Setelah kedua kota ini, Tangerang Selatan muncul sebagai penyumbang nomor tiga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com