Dalam sambutannya, Yusril sempat memuji kesederhanaan warga yang berkumpul di acara sukuran tersebut. Suasana menurutnya diliputi haru.
"Mengapa saya katakan penuh haru, inilah suasana rakyat kita. Duduk di jalan seperti ini, bersila, berdiri, ada yang gendong anak kecil, berpakaian sederhana, inilah wajah rakyat kita, rakyat Indonesia, sebagian besar rakyat kita seperti inilah keadaannya," ujar Yusril.
Yusril menyatakan, ingin agar pemukiman di Bidaracina itu damai dan lebih baik keadaannya. Sebab, warga Bidaracina pasti hidup berkeluh kesah kalau rumah mereka terancam digusur.
"Selalu dikatakan, mana suratnya, ini punya anda atau bukan," ujar Yusril. (Baca: Yusril Ingatkan Ahok agar Tak Menggusur Bidaracina)
Padahal, warga menurutnya kadang tak sempat mengurus surat, misalnya karena tak paham. Kalaupun paham menurutnya tentu berbiaya mahal.
"Tapi kalau rakyat itu sudah lama tinggal di situ sudah turun temurun tinggal di situ, maka dia berhak untuk dapatkan tanah yang dia tempati itu," ujar Yusril.
Negaralah yang menurutnya membantu rakyat mengurusi surat-surat tanah. (Baca: Pemprov DKI Akan Tetap Gusur Permukiman di Bidaracina meski Kalah di PTUN)
"Bukan rakyat lantas ada pengembang atau pengusaha didukung oleh pemerintah ngurus surat-surat, kemudian rakyat diusir dari tempatnya," ujarnya.
Yusril mengatakan ia menentang hal semacam itu. Ia mengatakan, akan melakukan pembelaan. Sesekali warga bertepuk tangan dan setuju dengan pernyataan Yusril.
Syukuran tersebut terlihat berlangsung hikmat. Ada makan bersama pula yang kemudian disajikan kepada seluruh peserta syukuran, termasuk Yusril.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.