Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tenggelam Saat Memancing, 6 Wisatawan Pulau Seribu Hilang

Kompas.com - 07/05/2016, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kapal nelayan yang disewa wisatawan untuk memancing di perairan laut barat Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, mengalami kecelakaan sekitar pukul 04.00, Sabtu (7/5/2016).

Akibatnya, enam wisatawan yang menumpang kapal tersebut hilang. Sementara itu, seorang wisatawan lainnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Kapal yang disewa wisatawan itu diduga bocor sehingga tenggelam.

"Kami mendapat laporan dari saksi, Abdul Wahab, pemilik kapal pukul 04.00. Langsung mencari korban dan baru satu orang yang kami temukan selamat," ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kepulauan Seribu Edi Rudianto, Sabtu.

Seorang yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat adalah Kristian (32) warga Taman Sari, Jakarta Barat.

Sementara itu, enam rekannya yang belum ditemukan adalah; Doni Marcel (23), warga Taman Sari Jakarta Barat; Giok Sun (47), warga Taman Sari Jakarta Barat; Giok Liong (58), warga Taman Sari Jakarta Barat; Fahrul Majid (35), warga Taman Sari Jakarta Barat; Sonson (45), warga Taman Sari Jakarta Barat; dan Oki (56), warga Taman Sari Jakarta Barat.

"Korban selamat masih dirawat intensif di Puskesmas Pulau Panggang karena masih shock. Sementara saksi dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian. Hingga kini kami masih mencari korban yang hilang," ujar Edi.

Sementara itu, menurut saksi, 7 orang wisatawan tersebut pada Jumat (6/5/2016), sekitar pukul 17.00, datang menyewa kapal untuk memancing.

Kemudian sekitar pukul 02.00 pagi tadi, diketahui kapal mengalami bocor hingga tenggelam. Saksi kemudian berenang ke Pulau Panggang untuk melaporkan kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com