Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma, Pintu Strategis PDI-P Saingi Ahok pada Pilkada DKI

Kompas.com - 09/05/2016, 09:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, berbagai manuver dilakukan. Termasuk beberapa pihak yang memunculkan poster Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Poster yang beredar di media sosial itu bertuliskan "Posko Karisma Jakarta, Risma for DKI 1, Bekerja dengan Hati".

Hanya saja, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menaungi Risma membantah telah membuat poster tersebut. Hal itu disampaikan oleh anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta, Charles Honoris.

"Partai belum menentukan sikap terkait Pilkada DKI, masih ada proses yang harus dilalui. Jadi sudah pasti (poster) itu bukan dibuat oleh PDI Perjuangan," kata Charles kepada Kompas.com, Sabtu (7/5/2016) lalu.

Pandangan serupa juga diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH. Ia menegaskan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tidak membuat poster tersebut.

Risma miliki pintu strategis jadi Cagub DKI

Meski menampik telah membuat poster tersebut, beberapa petinggi PDI-P tak menampik Risma merupakan kader potensial. Charles, misalnya. Menurut dia, banyak simpatisan yang menginginkan Risma memimpin DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai petahana.

Bahkan, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut Risma memiliki pintu strategis untuk menjadi cagub DKI Jakarta. Yakni melalui penugasan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Beliau punya pintu strategis yaitu pintu penugasan. Itu wewenang ketum dengan hak prerogatif yang mereka miliki. Peluang Risma sangat terbuka," ujar Gembong.

Risma tidak termasuk dalam 32 nama yang sudah mendaftar dalam penjaringan cagub dan cawagub oleh DPD PDI-P DKI. Risma merupakan kader internal yang sewaktu-waktu dapat ditugaskan Megawati untuk melaksanakan fit and proper test dan menjadi cagub DKI.

Kedekatan Mega dan Risma

Sepekan lalu, Risma terlihat mendampingi Mega yang melakukan kunjungan ke Surabaya. Mereka melihat-lihat Taman Harmoni di Kecamatan Keputih Surabaya, Minggu (1/5/2016) lalu.

Sebagai tuan rumah, Risma memamerkan berbagai macam jenis tanaman yang ada di taman tersebut. Megawati yang juga Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia juga memberikan masukan soal bagaimana merawat tanaman kepada Risma.

Tempat itu dulunya merupakan tempat pembuangan akhir (TPA) yang telah disulap menjadi taman dengan "tangan dingin" Risma.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com