Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Predator Seksual Pengincar Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 18/05/2016, 19:03 WIB

Pendampingan trauma

Dua hari setelah kejadian, rumah keluarga korban di Kampung Cakung, Jatisari, Jatiasih, tampak sepi.

Pintu rumah petak tersebut tertutup rapat dan terkunci. Tidak terlihat satu anggota keluarga korban pun.

Keluarga korban menginap sementara di rumah saudara mereka, sementara korban dipindahkan ke rumah aman oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar mendapatkan pendampingan psikologis.

"Dengan begitu, korban dapat kembali beraktivitas normal," ujar Ketua KPAI Kota Bekasi M Syahroni, Rabu (11/5).

Selain fokus pada pemulihan trauma, KPAI juga mendesak agar kepolisian dapat segera mengungkap kasus pemerkosaan anak tersebut.

"Jika pelaku masih berkeliaran, anak-anak lain di Kota Bekasi juga bakal khawatir. Makanya, kita harapkan polisi dapat segera menangkap pelaku dan ada hukuman berat yang memberikan efek jera," kata Syahroni.

Saat berada di rumah korban, Wakil Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bekasi Haryekti Rina Wuryandari mengungkapkan, korban PS perlu mendapat pendampingan untuk pemulihan trauma.

Terlebih, korban memiliki masa depan yang masih panjang.

RT/RW layak anak

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengutuk dan mengecam tindakan pemerkosaan terhadap PS tersebut. "Kita harapkan aparat tanggap dan menyelesaikan secepatnya," ujarnya.

Mencegah kasus serupa berulang, Rahmat berharap peran pemerintah, aparat, dan masyarakat bisa disinergikan untuk menangkal kejahatan seksual terhadap anak.

Pemerintah Kota Bekasi akan mengoptimalkan peran tim perlindungan anak di tingkat rukun tetangga dan rukun warga.

"Sudah ada pembentukan tim pemantau anak di RT dan RW, sekarang tinggal memaksimalkan," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Bekasi serta KPAI Kota Bekasi, terdapat 38 kasus kekerasan terkait dengan anak di Kota Bekasi selama Januari hingga Mei 2016, termasuk pencabulan 15 kasus dan pemerkosaan 3 kasus.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com