Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Keinginannya Tertibkan "Kandang Ayam" di Pinggir Ciliwung

Kompas.com - 19/05/2016, 07:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Kompas TV Ahok: Kalian Tega Lihat Warga Tinggal di "Kandang Ayam"?

Capai 50.000 Jiwa

Normalisasi Sungai Ciliwung sendiri masih berjalan. Menurut Ahok, total ada 19 kilometer panjang aliran yang harus dinormalisasi. Sebagian besar akan dinormalisasi dengan cara diberi dinding turap beton (sheet pile). Namun, ada pula yang tidak perlu diberi dinding turap karena sudah adanya dinding turap alami.

Ahok meyakini jika sepanjang aliran Sungai Ciliwung bisa dinormalisasi, air sungai nantinya bisa digunakan untuk air baku. Ia pun ingin agar air dari sungai tersebut digunakan sebagai air baku untuk kebutuhan di rumah-rumah susun.

"Saya sudah bilang sama PAM (Perusahaan Air Minum), semua rusun harus punya air baku, pengolahan air sendiri, pasang sendiri, malah saya minta dia pengolahan air limbahnya langsung. Bahkan, yang rusun yang akan datang (airnya) bisa langsung minum," kata Ahok.

Ahok menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI menargetkan tersedianya 20.000 unit rumah susun pada akhir tahun ini. Keberadaan rusun diharapkan bisa menjadi tempat relokasi bagi warga bantaran Sungai Ciliwung.

Ia memprediksi, akan ada 20.000 warga ber-KTP DKI pemilik bangunan yang harus dipindah dari bantaran Sungai Ciliwung. Jika ditambah dengan penghuni lainnya yang menyewa hunian, maka jumlahnya bisa meningkat menjadi 50.000 orang.

"Itu yang dihitung termasuk yang nyewa bisa mendekati 50.000 (orang). Makanya, target saya tahun ini bangun 20.000, paling telat Oktober siap masuk, tahun depan," kata dia.

Menurut Ahok, rusun akan diprioritaskan bagi warga ber-KTP DKI dan memiliki rumah. Untuk warga ber-KTP DKI yang mengontrak, mereka diminta untuk mencari tempat tinggal terlebih dulu di lokasi lain.

Mereka pindah sampai nantinya unit rusun tersedia pada 2018. Ia menyebut, lokasi rusun bagi warga bantaran Sungai Ciliwung kemungkinan besar akan ada di Pasar Rumput, Manggarai, dan Pasar Minggu. Keduanya berada di wilayah Jakarta Selatan.

"Kamu nyewa dulu di tempat lain, deh, tetapi kami catat. Begitu 2018 (rusun) jadi, yang KTP DKI yang sewa di tempat lain yang dulunya pindah dari sungai bisa masuk ke rusun," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com