Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alhamdulillah, Akhirnya Anak Kita Diakui Negara"

Kompas.com - 19/05/2016, 10:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Sosial Republik Indonesia bersama mitranya PLAN Internasional Indonesia, organisasi hak anak dan kemanusiaan, memfasilitasi pencatatan kelahiran untuk para anak yang belum memiliki akta kelahiran di Jakarta. Program ini khusus menyasar anak dari keluarga kurang mampu, termasuk anak jalanan.

Penyerahan akta kelahiran itu akan dilakukan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, yang akan dilakukan di kolam renang Laros Gelanggang Olahraga (GOR) Rawa Badak Selatan, Semper, Koja, Jakarta Utara, Kamis (19/5/2016).

Para orangtua yang membawa anaknya sangat senang dengan kegiatan pembuatan akta kelahiran tersebut. Salah satunya Mega (33), warga RT 11/09, Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Mega senang karena akhirnya anaknya dapat memiliki akta kelahiran.

"Saya mau ngucap terima kasih buat pemerintah, alhamdulillah akhirnya anak kita diakui negara," kata Mega, Kamis pagi.

Perempuan yang mengaku bekerja sebagai pemulung itu mengakui kurang paham cara mengurus pembuatan akta kelahiran anaknya. Ia pun kurang mendapat sosialisasi.

Padahal, akta kelahiran bermanfaat untuk mengurus sekolah, termasuk mendapatkan program-program jaminan dari pemerintah, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIS).

Kini, anaknya, Arif (10), yang duduk di bangku kelas III SD, bisa punya akta kelahiran. Arif yang mengambil sekolah di sebuah yayasan itu juga kelak punya kesempatan bisa menikmati akses ke sekolah negeri.

Kesulitan mengakses sekolah negeri karena tidak memiliki akta kelahiran juga pernah dialami Haura Maharani (13), salah satu anak yang jadi peserta penerima akta kelahiran hari ini.

Ibu Haura, Aryani (40), warga RT 11/09 Tanah Merah, itu menceritakan, enam tahun lalu anaknya kesulitan saat hendak masuk SD karena tak punya akta kelahiran.

Keinginan mengurus akta kelahiran di kelurahan juga terhalang karena Aryani sadar tak memiliki surat nikah. Buku nikahnya hangus saat kebakaran melanda Tanah Merah pada 2003 lalu.

"Sebenarnya bisa ngurus, tetapi saya sadar berkas kita yang kurang," ujar Aryani.

Dampaknya, ia dipersulit saat akan mendaftarkan anaknya ke SD negeri. Karena merasa dipersulit, Aryani akhirnya mendaftarkan anaknya ke sekolah milik sebuah yayasan.

"Akhirnya bisa masuk ke semacam sekolah paket di PKBM," ujar Aryani.

Menurut Aryani, putrinya, Haura, cukup berprestasi. Haura yang kini duduk di kelas VI SD itu selalu mendapat peringkat pertama sejak kelas I sampai dengan kelas VI.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com