Ia berharap lulus SD ini Haura bisa masuk ke sekolah negeri.
"Sebenarnya, sayang (tidak bisa masuk negeri). Saya tahu IQ anak saya (cerdas), dari kelas I sampai kelas VI ranking 1 di PKBM. Ke depan, saya mau anak saya melanjutkan di sekolah negeri," ujar Aryani.
Beberapa warga Tanah Merah memang banyak yang kehilangan surat nikah karena peristiwa kebakaran sehingga tak mudah mengurus akta kelahiran anak-anaknya.
Seperti yang dialami Endang. Selain berkas yang tak lengkap untuk mengurus akta kelahiran anak, Endang juga tak paham proses mengurusnya. Perempuan yang bekerja sebagai pemulung itu mengaku kurang mendapat sosialisasi. Ia bersyukur karena empat anaknya hari ini menerima akta kelahiran.
"Saya senang dibantu, jadi enggak repot sana-sini ngurusnya karena saya enggak paham," ujar Endang.
Adapun pembuatan akta kelahiran ini merupakan tahap dua pencatatan kelahiran anak, yang dimulai April 2015 dan sudah menyasar 750 anak. Targetnya ialah 1.500 anak hingga 2017 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.