Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Bangku Taman Peninggalan Jokowi yang Sudah Lapuk dan Berkarat

Kompas.com - 23/05/2016, 09:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 2013, saat Joko Widodo masih menjabat sebagai gubernur, Pemprov DKI Jakarta memasang 340 bangku taman di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin-hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

Pengadaan bangku taman itu didanai oleh corporate social responsibility (CSR). Lantas, setelah tiga tahun berlalu, bagaimana nasib bangku-bangku taman itu kini?

Di sepanjang Jalan Sudirman, dari Halte Transjakarta Dukuh Atas hingga Plaza Semanggi yang disusuri Kompas.com, bangku-bangku taman itu masih terlihat. Setidaknya ada lebih kurang 15 bangku taman yang terpasang di sepanjang pedestrian.

Di sekitar Halte Transjakarta Dukuh Atas hanya tampak satu bangku taman. Bangku yang didatangkan langsung dari Solo itu baru ada lagi setelah berjarak sekitar 200 meter, tepatnya di depan Wisma Bumiputera.

Di sepanjang Wisma Bumiputera hingga Gedung HSBC, bangku-bangku taman yang terpasang berjarak sekitar 10-30 meter.

Kondisi bangku-bangku taman itu mulai termakan usia. Kayu-kayu yang semula berwarna cokelat tampak mulai memudar. Cat putih di kaki besi bangku taman mulai mengelupas. Besinya pun tampak berkarat dan kotor.

Bangku-bangku itu masih digunakan warga yang menunggu bus atau sekadar bercengkrama dengan rekannya. Namun, banyak pula bangku-bangku yang kosong.

Salah seorang warga, Rohman (19), menyebut dua bangku taman di depan Wisma Bumiputera jarang diduduki warga.

"Kalau nunggu angkutan umum saya pasti duduk di sini. Tapi dua kursi ini aja banyak yang kosong, jarang didudukin," ujar Rohman yang tengah duduk di bangku taman sambil menunggu bus kota, Senin (23/5/2016) pagi.

Di sekitar Wisma Bumiputera, banyak warga yang berlalu lalang di pedestrian. Namun, hanya Rohman yang tampak duduk di bangku taman tersebut.

Dari bangku-bangku taman yang terpasang di sepanjang jalan itu, memang lebih banyak bangku yang tak diduduki warga.

Kompas TV Pejalan Kaki yang Teraniaya - Sekitar Kita eps Menitip Nyawa di Jalan Raya seg 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com