Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga dan PPSU Bahu-membahu, Genangan Berbulan-bulan di Duren Sawit Surut

Kompas.com - 01/06/2016, 06:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tergenang berbulan-bulan, kini air yang membanjiri sejumlah pemukiman di RT 16 RW 07 Jalan Haji Dogol, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur telah surut.

Warga dan petugas PPSU bersama-sama mengatasi genangan yang timbul akibat got mampet tersebut.

Pantauan Kompas.com, Selasa (31/5/2016), halaman sejumlah rumah dan kontrakan yang terendam genangan banjir itu telah kering. Padahal, sebelumnya tergenang sempai 30cm.

Permukaan tanah di depan rumah warga sudah nampak dan para penghuni tempat tinggal di sana terlihat beraktivitas normal, meski jalan masih becek.

Yati, salah satu pengontrak di lokasi tersebut mengatakan, genangan surut pada Minggu (29/5/2016). Tempat tinggalnya yang berbatasan dengan empang yang jadi sumber luapan masih tergenang di bagian kamar.

"Kalau di kamar saya masih ada karena belakang tembok kan empang. Masih tergenang semata kaki. Tapi di depan sini bisa dilihat sudah surut, sudah lumayan. Kemarin sudah dibersihkan gotnya," kata Yati, kepada Kompas.com, Selasa malam.

Ketua RT 16 RW 07, Iwan (39), menuturkan, pembersihan got tersebut melibatkan warga dan petugas PPSU sejak hari Sabtu (28/5/2016) nya. Petugas PPSU dan warga 'mengakali' got yang telah tertutup rumah warga itu dengan menarik sampah menggunakan cara manual.

"Kalau masuk ke dalam got enggak bisa, jadi pakai besi kami tarik sampahnya di dalam. Lumayan sekarang sudah mulai lancar. Jadi hari itu kami kerja malamnya langsung surut," ujar Iwan. (Baca: Rumah Warga di Duren Sawit Banjir Berbulan-bulan akibat Got "Mampet")

Iwan melanjutkan, got tersebut ternyata disumbat berbagai macam sampah. Mulai dari ember besar, kandang jebakan tikus, tripleks dan sedimentasi menyumbat sehingga air yang berasal dari empang tertahan.

Akibatnya saat permukaan air empang naik ketika hujan, air melimpas ke pemukiman warga. Iwan mengatakan, dengan pembersihan got tersebut, memang belum melepas ancaman banjir di pemukiman warganya. Namun, aliran air kini bisa jadi lebih lancar.

Pihak Kelurahan dan Dinas Tata Air, Selasa, sudah mengundang pengurus warga untuk membahas soal got tersebut. Pada intinya disepakati bahwa aliran got yang kondisinya sudah tertutup warga itu perlu dinormalisasi.

"Tetap tadi pemerintah bilang bagaimana pun yang namanya saluran air difungsikan sebagaimana mestinya. Nanti kami diberitahu, tapi belum tahu kapan (normalisasi)," ujar Iwan.

Sebelumnya, banjir kerap menggenani sejumlah pemukiman warga di lokasi itu terjadi sejak Januari 2016. Air nyaris tak surut bahkan pada satu kasus hampir sebulan tak surut. Sekali hujan, empang meluap membuat genangan air lama baru surut.

Sebanyak 20-25 kepala keluarga kerap terdampak banjir yakni di dua RT, RT 15 dan RT 16 di RW 07. (Baca: Kondisi Got "Mampet" Berbulan-bulan di Duren Sawit Dilaporkan ke Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com