Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perbaikan Layanan Bus Damri

Kompas.com - 02/06/2016, 08:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

"Kalau optimalisasi operasi harus full seat. Kita optimalkan seluruh armada full penumpang. Nah, kalau optimalisasi pelayanan tidak harus numggu penuh. Kapasitas setengah pun berangkat," kata Sarmadi.

Selain itu pembenahan lainnya yakni akan menghapus sistem pengecekan penumpang secara manual. Nantinya akan ada passenger information system yang akan diterapkan Damri.

4. Layanan tambahan

Perum Damri menyiapkan pelayanan ekstra di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat mudik Lebaran tahun ini. Pelayanan ekstra itu berupa bus-bus cadangan untuk antisipasi bencana alam yang menyebabkan gangguan penerbangan.

Pelayanan ekstra itu pernah dilakukan oleh Damri saat letusan Gunung Raung, Jawa Timur pada 2015 kemarin. Damri menyediakan bus dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Surabaya.

5. Sanksi tegas

Damri akan menerapkan sanksi tegas bagi sopir yang membahayakan penumpang. Salah satu diantaranya menggunakan telepon genggam saat bertugas. Selain itu, sopir merokok saat mengendari mobil juga akan diterapkan sanksi. Penumpang diminta segera laporkan sopir jika ditemukan melanggar aturan tersebut.

"Bapak lihat Damri ugal-ugalan, call me. Saya perintahkan GM-nya BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," kata Gede.

6. Direksi naik Damri

Sistem pengawasan Damri pun dilakukan hingga atasan. Perum Damri membuat aturan agar para Direksi jika ingin bepergian ke Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk menggunakan bus Damri.

Gede bercerita dirinya sempat menemukan pelanggaran saat naik bus Damri menuju bandara. Ia melihat sopir menggunakan ponsel. Dirinya pun langsung menegur dan melaporkan kejadian tersebut atasanya.

7. Peremajaan Armada

Kelaikan bus menjadi perhatian penting untuk Damri. Apalagi menjelang mudik Lebaran, pengawasan terhadap kelaiakan bus akan lebih diketatkan. Sebelum kendaraan beroperasi, kelaiakan bus akan diperiksa secara detil. Sesaat sebelum berankat pun akan dilakukan pemeriksaan secara acak oleh kantor pusat atau pun regional.

"Jadi kendaraan yang boleh antre atau masuk pul pasti sudah lulus laik kendaraan. Kalau tidak, tidak boleh berangkat. Kami berkomitmen, lebih baik tida berangkat daripada tidak sampai," kata Gede.

8. Berdoa bersama sebelum berangkat

Damri menerapkan kebijakan untuk berdoa bersama sebelum bus berangkat. Berdoa bersama penumpang ini bertujuan perjalanan bus selamat sampai tujuan. Selain itu, budaya senyum, salam dan sapa kepada penumpang juga diterapkan Damri saat penumpang naik.

Untuk aturan keselamatan, Damri memberikan informasi tentang bus dan cara-cara menyelamatkan diri jika terjadi insiden di dalam bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com