Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perbaikan Layanan Bus Damri

Kompas.com - 02/06/2016, 08:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Umum (Perum) Damri terus berbenah. Sebagai perusahaan angkutan umum bus plat merah, Damri melakukan beberapa pembenahan, terutama pelayanan kepada penumpang.

Direktur Keselamatan dan Pelayan Perum Damri Gede Pasek Suardika, perbaikan pelayanan dilakukan agar bisa berkontribusi dalam menyiasati kemacetan karena penggunaan kendaraan pribadi.

"Damri berbenah untuk peningkatan pelayanan. Oleh karena itu kami yakini, kalau kami bisa tingkatkan pelayanan, banyak orang naik bus, mudah-mudahan bisa berkontribusi mengurangi kemacetan karena kendaraan pribadi," kata Gede di kantor Perum Damri, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Berikut 8 perbaikan layanan Perum Damri:

1. Contact center

Perusahaan Umum (Perum) Damri meluncurkan contact center untuk pelayanan penumpang. Contact center itu dinamakan "Hello Damri" dengan nomor 1500825.

Plt Direktur Utama Perum Damri Sarmadi Usman mengungkapkan contact center merupakan jawaban terhadap kebutuhan tanggapan yang cepat atas keluhan, kritik, saran mau pun pertanyaan.

Pelayanan dari contact center Halo Damri ini akan mengakomodir beberapa hal, antara lain mencari layanan bus Damri rute mana pun, keluhan, kritik, ide dan saran perbaikan Perum Damri.

Perum Damri memastikan contact center ini tidak dibebani biaya percakapan. Saat ini operasional contact center baru dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Ke depan, operasional contact center akan dilakukan 24 jam.

2. Reservasi tiket "online"

Pembelian tiket bus Damri kini bisa secara "online". Kemudahan layanan ini diterapkan Perum Damri bekerjasama dengan PT KVS. Sistem pembelian tiket akan melalui situs www.damri.ayobis.com.

Pelanggan akan disajikan menu keberangkatan di dalam situs. Pelanggan tinggal memilih titik keberangkatan dan tujuan. Setelah itu melakukan pembayaran via ATM dan menukarkan dengan tiket ke agen Damri.

3. Perbaikan layanan di bandara

Keberadaaan bus Damri sebagai angkutan umum di Bandara Internasional Soekarno Hatta memiliki manfaat besar bagi penumpang pesawat. Salah satunya juga berkontribusi terhadap pengurangan kemacetan di jalan menuju bandara karena angkutan pribadi.

Saat ini pelayanan Damri di Bandara Soetta selama 23 jam dengan 25 trayek. Beberapa perbaikan pun digalakkan Damri untuk pelayanan angkutan ke bandara. Salah satunya optimalisasi pelayanan.

"Kalau optimalisasi operasi harus full seat. Kita optimalkan seluruh armada full penumpang. Nah, kalau optimalisasi pelayanan tidak harus numggu penuh. Kapasitas setengah pun berangkat," kata Sarmadi.

Selain itu pembenahan lainnya yakni akan menghapus sistem pengecekan penumpang secara manual. Nantinya akan ada passenger information system yang akan diterapkan Damri.

4. Layanan tambahan

Perum Damri menyiapkan pelayanan ekstra di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat mudik Lebaran tahun ini. Pelayanan ekstra itu berupa bus-bus cadangan untuk antisipasi bencana alam yang menyebabkan gangguan penerbangan.

Pelayanan ekstra itu pernah dilakukan oleh Damri saat letusan Gunung Raung, Jawa Timur pada 2015 kemarin. Damri menyediakan bus dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Surabaya.

5. Sanksi tegas

Damri akan menerapkan sanksi tegas bagi sopir yang membahayakan penumpang. Salah satu diantaranya menggunakan telepon genggam saat bertugas. Selain itu, sopir merokok saat mengendari mobil juga akan diterapkan sanksi. Penumpang diminta segera laporkan sopir jika ditemukan melanggar aturan tersebut.

"Bapak lihat Damri ugal-ugalan, call me. Saya perintahkan GM-nya BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," kata Gede.

6. Direksi naik Damri

Sistem pengawasan Damri pun dilakukan hingga atasan. Perum Damri membuat aturan agar para Direksi jika ingin bepergian ke Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk menggunakan bus Damri.

Gede bercerita dirinya sempat menemukan pelanggaran saat naik bus Damri menuju bandara. Ia melihat sopir menggunakan ponsel. Dirinya pun langsung menegur dan melaporkan kejadian tersebut atasanya.

7. Peremajaan Armada

Kelaikan bus menjadi perhatian penting untuk Damri. Apalagi menjelang mudik Lebaran, pengawasan terhadap kelaiakan bus akan lebih diketatkan. Sebelum kendaraan beroperasi, kelaiakan bus akan diperiksa secara detil. Sesaat sebelum berankat pun akan dilakukan pemeriksaan secara acak oleh kantor pusat atau pun regional.

"Jadi kendaraan yang boleh antre atau masuk pul pasti sudah lulus laik kendaraan. Kalau tidak, tidak boleh berangkat. Kami berkomitmen, lebih baik tida berangkat daripada tidak sampai," kata Gede.

8. Berdoa bersama sebelum berangkat

Damri menerapkan kebijakan untuk berdoa bersama sebelum bus berangkat. Berdoa bersama penumpang ini bertujuan perjalanan bus selamat sampai tujuan. Selain itu, budaya senyum, salam dan sapa kepada penumpang juga diterapkan Damri saat penumpang naik.

Untuk aturan keselamatan, Damri memberikan informasi tentang bus dan cara-cara menyelamatkan diri jika terjadi insiden di dalam bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com