JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki Ramadhan, politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno tetap melakukan sosialisasi kepada warga terkait rencananya mencalonkan diri dalam Pilkada DKI 2017.
Pada Selasa (7/6/2016), Sandiaga berbuka puasa bersama warga Kemayoran Timur.
"Hari kedua ini bersilaturahim dengan warga dan kaum mudanya Kemayoran Timur untuk bagaimana agar selama bulan Ramadhan kegiatan kita selalu positif," kata Sandiaga.
Menurut dia, kunjungan ke warga selama Ramadhan ini penting dilakukan untuk menyerap aspirasi warga.
Sandiaga menekankan pembahasannya pada salah satu fenomena bulan Ramadhan, yakni meningkatnya kebutuhan dan konsumsi masyarakat.
Menurut dia, selama Ramadhan, himpitan kebutuhan ekonomi semakin terasa. (Baca juga: Gagasan Sandiaga, Aplikasi "Community Watch" untuk Kurangi Kriminalitas)
"Lima bulan lalu saya pertama kali bicara kekhawatiran bahan-bahan pokok harga sembako akan melambung tinggi, ternyata terbukti sekarang warga sekarang merasakan bahwa biaya hidup semakin tinggi," kata Sandiaga.
Selama ini, Sandiaga memusatkan perhatiannya kepada pedagang menengah ke bawah.
Terkait Ramadhan, menurut dia, pedagang kuliner yang berjualan hidangan takjil adalah pihak yang paling terdampak tingginya harga bahan pokok.
Sandiaga lantas menyarankan Pemprov DKI untuk menggelar pasar murah melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
Namun, ia menambahkan bahwa solusi ini hanyalah sementara sehingga tidak menyelesaikan masalah utama.
"Yang perlu dibenahi adalah daya beli masyarakat, jadi kalau daya beli lemah, bantuan langsung itu dibutuhkan masyarakat," ujar dia.
(Baca juga: Tinggal di Permukiman Kelas Menengah, Sandiaga Tak Pernah Gunakan Qlue )
Sandiaga juga mengaku sering ditertawai karena memfokuskan sosialisasinya pada masalah kesejahteraan, seperti masalah lapangan pekerjaan dan biaya hidup.
Ia jarang menyentuh isu macet atau banjir, yang juga merupakan masalah Ibu Kota. "Enggak bisa, ini yang utama buat kehidupan warga, ini masalah yang nyata," kata Sandiaga.