Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Makanan Kedaluwarsa dari Penjaringan Disebut Dijual ke Restoran Jepang

Kompas.com - 13/06/2016, 18:31 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, menggerebek sebuah gudang dan mengamankan ratusan kilogram makanan olahan hasil laut yang sudah kedaluwarsa di Pluit, Penjaringan. Delapan pekerja serta pemilik gudang, yaitu AS, turut diamankan polisi.

A, salah seorang karyawan, mengatakan, ia bersama tujuh orang karyawan lainnya setiap hari mengganti seluruh label barang yang sudah kedaluwarsa dengan tanggal yang baru. A, yang bertugas sebagai pengantar barang, menyebutkan, setiap hari dirinya mengantarkan pasokan barang ke sebuah jaringan restoran Jepang yang ada di mall-mall ternama di Jabodetabek.

"Setiap hari (dikirim) ke restoran di Jabodetabek, dan pasti juga dikirim ke mall-mall gede," kata A di gudang penyimpanan di Jalan Pluit Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/6/2016).

Dia mengatakan, tidak semua barang diimpor dari luar negeri. Beberapa barang seperti beras atau bahan pokok lainnya didatangkan daerah lain, salah satunya dari Pontianak. Namun kemasannya kemudian diganti sehingga seakan-akan barang-barang itu adalah barang impor.

Dia mengaku tidak semua barang yang dijual pemilik toko merupakan barang kedaluwarsa.

Menurut pengakuan A, harga barang yang dijual pihaknya lebih murah dibanding harga pasaran. Itulah sebabnya mereka memiliki banyak pelanggan.

"Kalau soal harga pasti lebih murahlah, pelanggankan kalau melihat barang lebih murah dibanding toko lain pasti langsung mau. Mereka juga tidak curiga," kata A.

A dan tujuh temannya digerebek polisi di sebuah gudang di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat lalu. Gudang itu berada sekitar 250-300 meter dari jalan raya. 

Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa AS, sebagai pemilik gudang, sudah menjalankan usaha tersebut sejak enam tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com