Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamannya Berangkat Mudik dari Stasiun Pasar Senen Kini...

Kompas.com - 01/07/2016, 11:55 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Pasar Senen berbenah. Stasiun khusus kereta jarak jauh kelas ekonomi itu semakin nyaman buat penumpang. Kesan kumuh, kotor dan bau sudah tak berwujud.

Saat menginjakkan kaki di stasiun daerah Jakarta Pusat, penumpang tak lagi disambut dengan para calo. Penumpang yang belum sempat membeli tiket, dapat melakukan pembelian di mesin tiket yang berasa di sisi utara stasiun.

Untuk cetak tiket pun dilakukan melalui mesin cetak tiket. Penumpang diajarkan mandiri untuk keperluan keberangkatannya.

Kondisi bangunan stasiun ini juga terlihat lebih rapi. Misalnya, tepat di bagian pemeriksaan tiket, ada atap yang dibangun untuk melindungi penumpang dari hujan dan terik matahari.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Peron di Stasiun Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat
Selain itu, untuk menghindari penumpang ricuh saat masuk ke dalam stasiun, dibuatlah jalur khusus. Di setiap jalur dijaga oleh dua petugas.

Memasuki peron stasiun, kesan bersih langsung bisa dirasakan penumpang. Lantai-lantai tampak bersih. Bahkan, penumpang pun tak risih duduk di lantai. Tempat duduk juga makin diperbanyak di setiap peron.

Tak hanya peron yang bersih, toilet pun juga bersih. Meskipun belum tampak modern, toilet di Stasiun Pasar Senen tak bau.

Fasilitas lainnya yang juga ada di stasiun adalah ruang menyusui dan mushola. Kedua fasilitas itu tampak dirawat.

Berbagai perubahan stasiun itu pun diakui dirasakan langsung oleh penumpang. Febri, penumpang KA Matramaja tujuan Blitar, melihat kondisi Stasiun Pasar Senen semakin nyaman bagi penumpang.

"Sekitar dua atau tiga tahun lalu, saya melihat kondisi stasiun cukup parah. Main masuk aja, tanpa harus tunjukin KTP. Sekarang enggak bisa," kata Febri saat ditemui Kompas.com di Stasiun Pasar Senen, Jumat.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Penumpang menunggu di peron Stasiun Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2016).
Febri mengakui stasiun lebih bersih. Salah satunya terlihat dari lantai yang rajin dibersihkan. Kemudian, fasilitas penunjang seperti mesin cetak tiket pun diakui bermanfaat. Sebab, penumpang tak perlu antre panjang.

Kenyamanan stasiun pun berdampak pada peningkatan penumpang. Pada 2015, pemudik yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dari H-12 hingga H-6 sebanyak 61.370 penumpang. Sedangkan pada tahun 2016, pada periode yang sama mencapai 147.849 pemudik.

Kompas TV Jumlah Penumpang Stasiun Senen Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com