JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum juga memutuskan akan menempuh jalur perseorangan atau melalui partai politik saat maju menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sama halnya dengan PDI-P, sebagai partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD DKI, partai berlambang banteng itu juga belum memutuskan figur yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2017.
"PDI-P kan jelas mengatakan kalau (Basuki maju) lewat jalur independen, enggak mau dukung. Ini juga kata orang, bukan kata Bu Mega lho," ucap Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7/2016).
( Baca: PDI-P Masih Pertimbangkan Ahok untuk Pilkada DKI 2017 )
Adapun Mega yang dimaksud Basuki adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Basuki meyakini seluruh keputusan PDI-P terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 akan diputuskan oleh Megawati.
"Hak prerogatif tetap ada di Bu Mega. Kalau Bu Mega sih bilangnya, 'Belanda masih jauh, tenang, tenang'," kata Basuki.
Berulang kali Basuki mengaku memiliki kedekatan dengan Megawati serta sang suami, almarhum Taufiq Kiemas. Spekulasi lalu berkembang bahwa Basuki akan didukung pada Pilkada DKI Jakarta 2017 oleh PDI-P dengan kembali menggandeng Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Namun, kader PDI-P menegaskan bahwa pihak eksternal yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017 harus mendaftar ke DPP PDI-P.