Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Makam Fiktif di TPU Menteng Pulo Dibongkar

Kompas.com - 28/07/2016, 12:10 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman memeriksa 14 makam yang diduga fiktif di TPU Menteng Pulo, Kamis (28/7/2016) pagi.

Makam ini tersebar di unit Islam dan Kristen. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Djafar M mengatakan, ke-14 makam ini merupakan temuan dari pengurus TPU baru.

"11 di Menteng Pulo yang dipastikan fiktif langsung dibongkar teman-teman pengawas PHL melanjutkan," kata Djafar di TPU Menteng Pulo, Kamis.

(Baca juga: 10 Makam Fiktif di TPU Jeruk Purut Dibongkar)

Adapun Ciri-ciri makam yang diduga fiktif antara lain, nisan tidak dilengkapi nama maupun tanggal. Ada pula yang hanya bertuliskan 'BAYI'. Makam ini sudah dicor dan dipasangi nisan.

Sebagiannya ada yang sudah digali sedalam dua meter dan ditutupi lapisan batako. "Indikasinya bahwa ada pesanan. Misalnya suami di sini, istri pesan di sebelahnya. Kita lihat ada gundukan tapi tidak ada isinya," ujar Djafar.

Sejak Jumat pekan lalu, kata Djafar, pihaknya dan suku dinas di wilayah tersebut sudah menemukan 376 makam yang diduga fiktif.

(Baca juga: Kadis Duga Praktik Makam Fiktif Sudah Berlangsung Puluhan Tahun dan Libatkan Banyak Oknum)

Menurut dia, paling banyak makam fiktif tersebut berada di Jakarta Barat. Sejauh ini, sudah 53 makam yang dibongkar karena dipastikan palsu. Sisanya, sedang dikonfirmasi ke ahli waris yang mendaftar.

"Diharapkan petugas kita tetap melakukan aktivitas yang sama (pengawasan). Kalau sudah diyakinkan maka dilakukan penggalian," ujar dia. 

Kompas TV Petugas Bongkar 14 Makam Fiktif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com