Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Penguatan Koalisi Gerindra dan PKS Ditunda

Kompas.com - 02/08/2016, 16:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Agenda pertemuan penguatan koalisi antara Partai Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan diselenggarakan Selasa (2/8/2016) sore ini ditunda. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Sedianya pertemuan antar kedua partai tersebut akan dilaksanakan di sebuah restoran di kawasan Jakarta Pusat sekitar pukul 16.00 ini.

"Acara dengan PKS diundur. Karena PKS ada rapat di DPP mereka," kata Taufik, dalam pesan singkat yang diterima wartawan.

Ia mengaku harus berkoordinasi kembali dengan PKS untuk menjadwal ulang pertemuan mereka.

"Nanti dikabarin lagi," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.

Dalam pertemuan tersebut rencananya juga akan dihadiri bakal calon gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Gerindra ingin memperkenalkan Sandiaga sebagai bakal calon gubernur yang akan diusung oleh partai berlambang burung garuda tersebut.

Taufik menjelaskan, dalam pertemuan itu, DPW PKS DKI Jakarta juga akan menyodorkan nama-nama yang mungkin berpasangan dengan Sandiaga.

"Tapi kami enggak boleh mencampuri kewenangan PKS (terkait nama-nama bakal calon gubernur yang akan diusung)," kata Taufik.

Gerindra memiliki sebanyak 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan PKS memiliki sebanyak 11 kursi di DPRD DKI Jakarta. Jika kedua partai politik tersebut berkoalisi, maka dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca: PKS Tak Mau Didesak untuk Tentukan Calon yang Akan Diusung pada Pilkada DKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com