Pemkot Jakbar Tangguhkan Penggusuran Permukiman di Mangga Besar

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Jakarta Barat menangguhkan penggusuran permukiman di RW 02, Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.

"Ya kami tangguhkan (penertiban)," kata Anas, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Penangguhan dilakukan untuk memberi ruang musyawarah bagi penghuni yang sudah puluhan tahun tinggal di sana dengan orang yang memiliki sertifikat hak milik (SHM) atas tanah tersebut. Ia tak memberi tenggat waktu bagi kedua belah pihak untuk bermusyawarah.

"Kami akan terus menggiring pemilik lahan dengan warga supaya mau musyawarah," kata Anas.

Pada Senin (22/8/2016) kemarin, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi bersama anggota Komisi II DPR RI, Arif Wibowo, mengunjungi warga RW 02 Kelurahan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, yang akan digusur tim penertiban terpadu Pemkot Jakarta Barat.

Mereka meminta Pemkot Jakarta Barat tak terlibat konflik lahan tersebut.

Pemkot Jakarta Barat sebelumnya telah menerbitkan SP ketiga kepada warga RW 02 Mangga Besar untuk mengosongkan atau membongkar sendiri rumahnya pada 18 Agustus 2016. Jika dalam waktu 3 x 24 jam warga tidak melakukan pengosongan rumah, tim penertiban terpadu Pemkot Jakarta Barat akan melakukan pembongkaran.

Asisten Pembangunan Pemkot Jakarta Barat, Denny Ramdany, menyebut, penerbitan SP-1 hingga SP-3 dilakukan atas permohonan pemilik SHM tanah tersebut. Selain itu, Pemkot Jakarta Barat mengeluarkan surat peringatan setelah tim dari Pemprov DKI melakukan kajian atas tanah tersebut.

"Kenapa Pak Wali Kota (Anas Effendi) mengeluarkan kewenangan itu juga hasil dari kajian tim Pak Gubernur, dan Pak Gubernur memerintahkan untuk menindaklanjuti sesuai dengan kewenangan, produk-produk SP-1, SP-2, SP-3," ujar Denny. (Baca: Warga di Kelurahan Mangga Besar Tolak Rencana Penggusuran)