Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

Kawan, Janganlah Pilkada DKI Menghilangkan Kewarasan dan Kegembiraanmu

Kompas.com - 13/10/2016, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Dengan langkah tegap Anies masuk dalam lingkaran yang dulu disebutnya sebagai  bagian dari masa lalu dan penuh mafia.

Mayor Agus Yudhoyono putra SBY

Agus Yudhoyono adalah calon yang mengejutkan yang diajukan koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat dan PKB. Agus maju bersama Sylviana Murni, birokrat senior di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Yang ini juga tak kalah “lucu”nya.

Lazimnya, tentara yang memilih jalur politik untuk menjadi kepala daerah adalah mereka yang sudah memiliki bintang di pundaknya.

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo juga memutuskan pensiun saat berpangkat mayor, tapi, tidak untuk maju dalam pilkada. Ia pensiun tahun 2006 untuk membesarkan usaha garmen miliknya dan menjadi bupati enam tahun kemudian. 

Dalam konteks ini, yang paling menarik bukan sosok Agusnya, tapi sikap ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tahun 2009, saat memberikan pengarahan kepada para perwira lulusan akademi TNI dan Polri yang bakal dilantik, SBY, mantan tentara Angkatan Darat yang berhasil memuncaki kursi kepresidenan, mengingatkan agar para prajurit TNI sebaiknya tidak bercita-cita menjadi kepala daerah mulai dari tingkat bupati, walikota, atau gubernur.

Seyogianya, kata SBY, cita-cita yang tertanam dalam sanubari para prajurit adalah menjadi jenderal, laksamana, atau marsekal.

"Yang tidak benar kalau kalian memasuki akademi TNI Polisi lantas cita-citanya ingin menjadi bupati, waikota, gubernur, pengusaha, dan lain-lain. Tidak tepat," kata SBY seperti dikutip Antaranews.com 22 Desember 2009.

Seperti Ahok, Anies, dan juga banyak politisi lainnya, SBY juga berubah haluan.

Politik memang menuntut kelenturan untuk tidak menyebutnya ketidakkonsistenan.

Lalu, kita bertikai

Pertanyaannya, sementara mereka sedemikian lenturnya dengan pilihan-pilihan politik yang kerap berubah dengan segala bungkus narasi justifikasinya, haruskah kita bertikai dan kehilangan kewarasan kita sebagai Indonesia yang bhineka dengan saling membenci dan memaki?

Perdebatan kita di ruang publik sudah bergeser dari substansi perhelatan pilkada. Bukannya berdebat tentang calon mana yang akan paling menyejahterakan masyarakat Jakarta, kita malah sibuk dengan urusan mata belo bahkan muncul kata-kata keras tentang membunuh. 

Diskusi publik yang sungguh tidak damai.

Kita selalu sibuk pada orangnya dan lupa tentang programnya. Kita selalu terjebak pada sentimen hati dan lupa akan kewarasan nurani. 

Kegembiraan hilang, berubah menjadi pertengkaran.

Padahal, hidup kita sudah susah dengan kemacetan yang tak kunjung terselesaikan, banjir dan genangan yang selalu mengancam saat hujan lebat datang, trotoar sempit jorok yang menghilangkan hak para pejalan kaki, dan aneka persoalan kota lainnya yang mengurangi kualitas hidup kita sebagai warga Jakarta.

Kenapa kita tidak pernah memperdebatkan itu?

Kita punya hak untuk sejahtera. Itulah yang harus kita tuntut dari mereka yang maju dalam pilkada nanti.

Mari menjadi kembali waras dan merayakan pesta demokrasi ini dengan gembira tanpa harus saling memaki dan membenci, apalagi mengorbankan pertemanan, persaudaraan, dan Indonesia kita yang bhineka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com