Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Kampanyekan Agus-Sylviana, Puluhan Anggota Pasukan Oranye Diskors

Kompas.com - 24/11/2016, 10:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 63 pegawai harian lepas atau "pasukan oranye" Dinas kebersihan DKI Jakarta diskors sampai masa kontraknya habis. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengumumkan mereka diskors karena ketahuan tidak netral.

"Ini sudah confirm dan jadi laporan ke pelayanan unit Dinas Kebersihan DKI. Ini telah dilakukan identifikasi dan BAP," ujar Sumarsono saat apel di Lapangan Monas, Kamis (24/11/2016).

PHL yang diberi sanksi sebanyak 38 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Kemayoran dan 25 orang dari Kecamatan Johar Baru.

Sumarsono mengatakan, mereka terbukti terlibat dalam kampanye karena berfoto dengan membawa spanduk pasangan cagub dan cawagub. Selama diskors, para PHL itu tidak akan menerima gaji.

"Apabila pada akhir kontrak Anda dinilai memang berperilaku baik dan tidak berpolitik praktis, insya Allah 2017 dapat kembali diperpanjang," ujar Sumarsono.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adjie mengatakan, pasukan oranye diberi sanksi karena berfoto dengan spanduk pasangan cagub nomor 1, yaitu Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Padahal, dia sudah mengingatkan berkali-kali kepada para PHL untuk netral dan tidak ikut mengampanyekan cagub-cawagub DKI.

Dalam sebuah foto yang menjadi barang bukti, pasukan oranye terlihat mengenakan atribut lengkap ketika sedang berfoto dengan spanduk Agus-Sylvi.

"Anda sebagai pribadi silakan, tetapi tidak boleh kenakan atribut Pemprov, tidak boleh menggunakan aset kami," ujar Isnawa.

Kompas TV Dukung Agus-Sylviana, Relawan Bentuk Agus Fans Club
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com