Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qlue Sebut Kelurahan Kartini, Cempaka Putih Barat dan Dishub Dapat Rating Rendah

Kompas.com - 29/11/2016, 12:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Aplikasi pelaporan warga DKI Jakarta, Qlue, mendata ada dinas dan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang belakangan ini tidak serius menindaklanjuti laporan warga.

Tindak lanjut yang tidak serius itu disebut mulai terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama cuti masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Sejauh yang kami tahu, yang TL (tindak lanjut)-nya masih kurang dan dapat rating kurang bagus skala satu sampai dua oleh user (Qlue) adalah Dinas Perhubungan. Lalu untuk kelurahannya dari Kelurahan Kartini dan Cempaka Putih Barat," kata Marketing Communication Manager Qlue, Elita Yunanda, kepada Kompas.com, Selasa (29/11/2016).

(Baca: Sejak Ahok Cuti, Qlue Sebut Tindak Lanjut Pemprov DKI Asal-asalan)

Elita menjelaskan, di kalangan pengguna Qlue, mereka menamakan dinas atau SKPD yang kerjanya tidak benar dengan istilah "TL asal hijau" atau "TL abal-abal".

Hijau merujuk pada indikator tiap laporan di Qlue yang artinya sudah rampung dikerjakan petugas lapangan dari dinas dan pihak terkait. Adapun dari sisi peringkat kinerja kelurahan di Qlue per hari ini, Kelurahan Cempaka Putih Barat memang meraih peringkat pertama dengan jumlah 84 poin.

Tetapi, poin itu merujuk pada sisi kuantitatif saja, artinya dari segi tindak lanjut laporan, termasuk yang paling cepat.

"Dia memang tindak lanjutnya cepat, tapi isi TL banyak yang abal-abal, asal hijau saja. Sistem sekarang baru menghitung ranking base on kuantitatif, belum ke kualitatif. Kami sedang develop ke arah sana. Kami bersama Jakarta Smart City akan menghitung dari sisi kualitatifnya juga, agar fair," tutur Elita.

Kompas TV Aplikasi Qlue Penilaian Kinerja Lurah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com