JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dia sudah rutin melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi sejak 2004. Dia pun yakin harta kekayaannya yang diumumkan oleh KPU DKI sesuai dengan yang dia laporkan ke KPK.
"Saya sudah lapor sejak tahun 2004 atau 2005, waktu jadi DPRD dulu. Itu pasti sesuai laporan KPK kok," ujar Basuki atau Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Rabu (30/11/2016).
Ahok mengatakan hartanya yang paling banyak dilaporkan adalah tanah. Harga tanah pun selalu naik setiap tahunnya. Meski demikian, Ahok mengatakan biasanya KPK tetap mengacu pada harga NJOP tanah itu.
"Kalau KPK patokan harga tanah dari NJOP, jadi nilai tanah kita walaupun pasarannya lebih tinggi, dia tetap gunakan NJOP," ujar Ahok. (Baca: Ini Harta Kekayaan Cagub-Cawagub DKI Jakarta)
Berdasarkan laporan harta kekayaan yang dirilis KPU DKI, calon gubernur nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memiliki harta Rp 25.655.887.496 (Rp 25,6 miliar) dan 7.228 dollar AS. Wakil Ahok, Djarot Saiful Hidayat, memiliki harta sebanyak Rp 6.295.603.364 (Rp 6,2 miliar).
Calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, memiliki harta kekayaan terbanyak, yakni Rp 3.856.763.292.656 (Rp 3,8 triliun) dan 10.347.381 dollar AS. Sementara pasangannya, calon gubernur nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, memiliki harta sebanyak Rp 7.307.042.605 (Rp 7,3 miliar) dan 8.893 dollar AS.
Selanjutnya, harta kekayaan calon gubernur nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, sebanyak Rp 15.291.805.024 (Rp 15,2 miliar) dan 511.332 dollar AS. Pasangan Agus, Sylviana Murni, memiliki kekayaan sebanyak Rp 8.369.075.364 (Rp 8,3 miliar).