Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sebut Aksi 2 Desember Bisa Menggerakkan Ekonomi Kerakyatan

Kompas.com - 01/12/2016, 15:35 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, tidak mempermasalahkan adanya aksi 2 Desember.

Djarot menyebut aksi tersebut justru dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan.

"Tidak apa-apa, datang kan niatnya bagus, berdoa, zikir, untuk kedamaian Indonesia. Disamping itu, kalau kita itu banyak tamu, itu menggerakkan ekonomi kerakyatan juga, orang jualan jadi laku," ujar Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2016).

(Baca juga: DKI Siapkan Mobil Damkar untuk Wudu pada Aksi 2 Desember 2016)

Djarot mengimbau agar pelaksanaan aksi 2 Desember berjalan dengan damai dan tetap sejuk.

Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara persatuan. Perwakilan semua suku, agama, dan ras, ada di Jakarta.

"Mari kita jaga persatuan dan kesatuan dan kebersihan juga. Jakarta milik kita semua, bukan hanya milik warga Jakarta, tetapi juga seluruh orang yang datang ke Jakarta. Mari kita jaga," kata dia.

Djarot juga mengatakan, proses hukum terhadap Guberur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tengah berjalan. Dia berharap masyarakat percaya terhadap proses hukum.

"Berikan lembaga peradilan kesempatan menunjukkan profesionalitasnya, menunjukkan bahwa keadilan itu bisa ditegakkan, kebenaran itu bisa disampaikan," ucap Djarot.

(Baca juga: Wiranto dan Wamenlu Jelaskan Aksi Damai 2 Desember kepada Duta Besar)

Adapun aksi 2 Desember merupakan aksi lanjutan dari  4 November 2016. Peserta aksi ingin mengawal proses hukum kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnamaatau Ahok.

 

Polri memberi izin aksi ini dipusatkan di Monas yang mampu menampung 600.000 orang hingga 700.000 orang.

Aksi ini akan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan akan diakhiri dengan shalat Jumat berjamaah.

Terkait proses hukum kasus dugaan penistaan agama, berkas perkara Ahok tersebut dinyatakan lengkap atau P21. Ahok nantinya akan disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 

Pada Kamis ini, Ahok juga memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk pelimpahan berkas perkara tahap 2 ke Kejaksaan Agung.

Kompas TV Persiapan Polisi Jelang Aksi 2 Desember
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com