Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies dan Cita-citanya Pimpin Jakarta dengan Konsep Berbasis Gerakan...

Kompas.com - 05/12/2016, 09:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum maju dalam kancah Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, calon gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan, dikenal sebagai tokoh pendidikan yang menginisiasi lahirnya gerakan "Indonesia Mengajar".

Gerakan ini sendiri adalah sebuah gerakan yang mengajak anak-anak muda untuk terlibat mengajar di wilayah-wilayah Indonesia yang dinilai masih tertinggal.

Menurut Anies, gerakan Indonesia Mengajar muncul berawal dari pemikirannya bahwa memajukan negara tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada semua warga negara.

"Seluruh warga ikut tanggung jawab untuk menyejahterakan semuanya," kata Anies saat berkunjung ke Kantor PWI pekan lalu.

Gerakan semacam Indonesia Mengajar ini juga yang dicita-citakan Anies untuk diterapkan jika nantinya ia terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta. 

(Baca juga: Anies Sebut Masjid di Situs Marunda Bisa Jadi Laboratorium untuk Anak Sekolah)

Dalam pandangan Anies, selama ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya berjalan sendiri dalam membangunan Jakarta.

Kondisi inilah yang dianggap Anies membuat Pemprov DKI keteteran dalam mengurangi ketimpangan.

Ia kemudian menyoroti banyaknya permukiman warga miskin di sekitar gedung-gedung pencakar langit di pusat Ibu Kota.

Padahal, kata dia, di Jakarta ada banyak pihak-pihak swasta yang dinilainya punya kemampuan yang luar biasa dalam membantu pembangunan Jakarta.

"Kalau saya jadi gubernur, saya akan datangi (gedung-gedung di) Sudirman, (permukinan di) Karet Tengsin yang di belakang miskin total itu. Kumpulkan seluruh pengelola gedung 'Teman-teman, kalian tanggung jawab terhadap satu kelurahan yang ada di belakang itu'," ucap dia. 

Anies mengistilahkan konsep kepemimpinannya itu sebagai kepemimpinan berbasis gerakan.

Menurut Anies, kepemimpinan berbasis gerakan berbeda dengan kepemimpinan Pemprov DKI saat ini yang dinilainya hanya berbasis program.

Berdasarkan pengalamannya saat menjalankan gerakan Indonesia Mengajar, Anies menyebut banyak orang baik di luar pemerintahan yang sebenarnya punya keinginan untuk membantu memajukan negara.

Namun, mereka tak tahu harus menyalurkan keinginannya itu lewat mana. Hal itulah yang nantinya akan dimanfaatkannya jika terpilih sebagai gubernur.

"Saya akan buat jam belajar anak jam 19.00-21.00, saya akan panggil mahasiswa, profesional muda, ayo mengajar di kampung-kampung. Saya siapkan tempatnya, ruang belajarnya. Pemerintah yang buat, pengajarnya kalian," kata dia. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com