Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Warga Kelas Menengah Pilih Agus-Sylvi

Kompas.com - 23/12/2016, 07:02 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas melakukan survei untuk melihat preferensi publik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Desember ini.

Salah satu hal yang diukur adalah arah dukungan pemilih kelas menengah terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Hasilnya, 42,7 persen pemilih kelas menengah menyatakan akan memilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Adapun sekitar 29,3 persen responden mendukung pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Sementara itu, 23,4 persen mengarahkan pilihan kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

(Baca juga: Survei Litbang Kompas: 3 Alasan "Undecided Voters" Belum Tentukan Pilihan)

Warga kelas menengah yang berniat memilih Agus-Sylvi mempunyai alasan yang bervariasi, di antaranya karena Agus merupakan bekas anggota militer (13,4 persen), berwibawa (12,4 persen), tegas (11,4 persen), dan muda (10 persen).

Adapun pemilih Anies-Sandi menyatakan akan mendukung pasangan calon tersebut karena dinilai berpengalaman (15,2 persen), mempunyai visi-misi yang baik (12 persen), serta baik/santun (11,2 persen).

Berbeda halnya dengan 29,3 persen responden kelas menengah yang memilih Ahok-Djarot. Separuh lebih dari mereka menyatakan berniat memilih Ahok-Djarot karena telah melihat kinerjanya selama 2 tahun terakhir ini dengan berbagai gebrakan kebijakannya.

Sementara itu, sisanya beralasan bahwa Ahok-Djarot merupakan sosok tegas dan berpengalaman.

(Baca juga: Survei Litbang Kompas: Politik Aliran Kembali Naik di Pilkada DKI 2017)

Berdasarkan hasil survei ini, suara kelas menengah DKI Jakarta tampak terpencar. Sebagian kelas menengah Jakarta bahkan cenderung memilih calon gubernur lebih berdasarkan ikatan primordialisme.

Mereka diketahui kembali cenderung bersifat konservatif yang dicirikan dengan menonjolnya faktor primordial (agama) sebagai pertimbangan dalam memilih.

Sebanyak 39,2 persen warga kelas menengah menyatakan hal itu. Sementara itu, yang memilih dengan pertimbangan aspek pengalaman memimpin ada 25,4 persen, berdasarkan pendidikan sebanyak 12,4 persen, dan 9,5 persen memilih berdasarkan rekam jejak.

Pandangan konservatif inilah yang membuat warga kelas menengah lebih memilih mencari sosok baru pemimpin, meskipun mereka belum yakin pemimpin pilihannya bisa menyelesaikan persoalan Jakarta.

Sebab, dilihat pada tingkat keyakinan tersebut, keyakinan terhadap Ahok-Djarot lebih tinggi (53,72 persen) dibandingkan dengan pasangan calon Agus-Sylvi (48,3 persen) dan Anies-Sandi (36,3 persen).

Didominasi kelas menengah

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com