JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terlibat perdebatan dengan pria bernama Herianudin yang mengaku sebagai Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pasar Minggu, saat berkampanye di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2016).
Perdebatan itu terjadi sekitar tiga menit saat Ahok tengah mengobrol dengan warga yang tinggal di bantaran Kali Serua. Ahok, yang awalnya terlihat tenang menjelaskan maksud kedatangannya, langsung bersuara dengan nada yang meninggi.
(Baca: "Blusukan" di Jatipadang, Ahok Berdebat dengan Ketua FPI Pasar Minggu)
Nada itu kian meninggi ketika Herianudin terus memberondongnya dengan berbagai pertanyaan dan menolak kedatangan Ahok.
"Pak Ahok, Bapak ngapain wawancara mereka (sambil menunjuk warga yang tinggal di bantaran kali)? Mereka enggak ada KTP, kami sudah data," kata Herianudin.
Ahok menjawab, "Lho saya enggak wawancara mereka. Saya cuma foto-foto. Mereka minta foto sama saya."
"Mereka ini bermasalah," kata Herianudin.
"Kalau bermasalah, anak-anak harus diselamatkan, divaksin walaupun bukan warga sini. Yang penting kemanusiaan," timpal Ahok.
"Kami warga asli, penduduk sini, saya data semua ini. Makanya kalau seandainya Bapak wawancara mereka, melibatkan semua, ini enggak ada urusannya," kata Herianudin lagi.
"Saya enggak wawancara, kok. Saya enggak wawancara dia, kok," jawab Ahok.
"Saya paham, Bapak enggak wawancara. Kami sudah memantau mereka semuanya," tambah Herianudin.
Ahok menjawab, "Makanya dia ajak foto, ya saya foto. Terus saya nasehatin."
Seorang rekan Herianudin kemudian berteriak menanyakan undangan Ahok.
"Bapak ada undangan dari siapa ke sini?" tanya seorang pria bertopi itu kepada Ahok.
"Enggak ada undangan, cek sungai aja. Kenapa saya enggak boleh datang?" tanya Ahok.