Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zahro Express Terbakar, Pemerintah Investigasi Manajemen Pelayaran di Muara Angke

Kompas.com - 02/01/2017, 17:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memastikan pihak terkait, termasuk pemerintah, menginvestigasi semua prosedur dan manajemen kegiatan pelayaran di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

Hal ini dilakukan menyusul terbakarnya kapal Zahro Express saat mengangkut penumpang dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017).

"Fokus pemerintah sekarang adalah investigasi manajemen sekitar pelabuhan, termasuk soal tiket, perizinan, kapasitas, prosedur, dan sebagainya. Ini dilakukan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan kepolisian. Pencarian korban dilakukan tim SAR kita," kata Sumarsono saat ditemui di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (2/1/2017).

(Baca: Dalami Manifes Zahro Express, Polisi Periksa Dua Pegawai Dishub DKI)

Sejak hari Minggu (1/1/2017), Sumarsono sudah menyampaikan sejumlah kejanggalan dari terbakarnya kapal Zahro Express. Salah satunya tentang jumlah penumpang sekitar 250 orang lebih yang berbeda dengan data di manifes perjalanan yang hanya 100 orang penumpang.

Sebelum menuju Pulau Tidung, kapal Zahro Express sudah dapat surat izin berlayar. Surat izin berlayar itu dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Angke pada Minggu pagi, dengan izin perjalanan dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung.

(Baca: Korban Tewas Kebakaran Kapal Zahro Express Dipastikan 23 Orang)

Selain itu, dari penuturan sejumlah penumpang, mereka mengaku bisa naik ke kapal tanpa harus tercatat dalam daftar manifes. Ditemukan juga perbedaan harga tiket yang lebih murah, dari harga asli tiket sebesar Rp 79.000 jadi dijual dengan harga Rp 50.000.

Kompas TV Muara Angke Buka Posko Pengaduan Korban Kapal Zahro
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com