Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Pulomas Ingin Minta Maaf kepada Keluarga Korban

Kompas.com - 06/01/2017, 15:50 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Djarot Widodo, kuasa hukum dari salah satu perampok Pulomas, Ius Pane, mengatakan, kliennya menyesal telah menghilangkan nyawa orang akibat ulahnya. Bahkan, ia ingin menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

"Ada permintaan maaf dari para pelaku, tentunya Ius Pane. Ia ingin menyampaikan langsung kepada keluarga," kata Widodo seusai menghadiri pra-rekonstruksi di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).

Djarot menambahkan, kliennya benar-benar tak menyangka bahwa dalam aksi perampokannya menyebabkan enam orang tewas. Ius pun tak sengaja menjadikan rumah Dodi Triono sebagai sasaran aksi perampokannya.

"Pelaku melakukan aksi secara acak. Kebetulan rumah korban tidak dikunci," ucap dia.

Selain menjadi kuasa hukum Ius, Djarot berencana mengajukan diri menjadi pengacara Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga. Djarot mengaku dari Lembaga Bantuan Hukum Melati Putih.

"Saya akan bantu, kasus ini tidak ada pembunuhan berencana," kata Djarot. (Baca: Detik-detik Penyekapan dan Perampokan di Pulomas)

Akhdi Martin Pratama Suasana di garasi rumah milik Dodi Triono (59), salah satu korban tewas atas perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).

Dalam kasus itu polisi telah menangkap semua tersangka. Mereka adalah Ramlan Butarbutar (tewas), Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane.

Pada peristiwa penyekapan itu korban yang tewas adalah Dodi dan kedua anaknya, Diona (16) dan Gemma (9). Kemudian Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasro yang merupakan sopir keluarga. Mereka tewas karena kehabisan oksigen.

Sementara Zanette Kalila (13), Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23) ditemukan masih hidup. Zanette merupakan putri Dodi dan tiga yang lainnya pekerja di rumah Dodi.

Kompas TV Polisi Gelar Prarekonstruksi Kasus Perampokan di Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com