Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PoliticaWave: Ahok-Djarot Paling Banyak Dibicarakan "Netizen" Selama Debat

Kompas.com - 14/01/2017, 07:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

Terakhir, pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 11 persen dengan persentase positif sebanyak 66 persen dan negatif sebanyak 34 persen. Hal tersebut dipicu oleh dukungan netizen terhadap pernyataan Ahok bahwa program bantuan langsung tunai (BLT) yang ditawarkan Agus dinilai tidak mendidik.

Segmen empat

Ahok-Djarot unggul dengan persentase percakapan sebanyak 63 persen. Persentase percakapan positif Ahok-Djarot yaitu sebanyak 46 persen dan negatif sebanyak 54 persen. Banyak netizen merespons positif enam cara Ahok-Djarot mengatasi ketimpangan sosial.

Sementara itu, percakapan negatif dipicu oleh isu mengenai janji pembangunan Kampung Deret yang belum dipenuhi. Kemudian, percakapan terkait Anies-Sandi sebanyak 30 persen dengan persentase positif sebanyak 55 persen dan negatif sebanyak 45 persen.

Banyak netizen yang merespons positif rencana Anies dalam mengembangkan transportasi massal di DKI Jakarta.

"Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 7 persen dengan persentase positif sebanyak 58 persen dan negatif sebanyak 42 persen. Netizen merespons positif gaya debat Agus yang dinilai mengejutkan dan penuh percaya diri, sementara respons negatif memuat penyampaian Agus-Sylvi yang dinilai tidak berorientasi pada solusi," ujar Yose.

Segmen lima

Pada segmen kelima, Ahok-Djarot kembali unggul dengan persentase percakapan sebanyak 50 persen, 45 persen di antaranya bernada positif dan 55 persen bernada negatif.

"Banyak netizen merespons positif pernyataan Ahok bahwa infrastruktur berperan penting untuk pembangunan manusia," kata dia.

Kemudian, percakapan tentang Anies-Sandi menyusul dengan persentase 43 persen. Dari persentase tersebut, ada 33 persen percakapan positif dan 77 persen negatif. Pada segmen kelima, banyak netizen yang menilai Anies lebih pantas menjadi dosen karena kerap menyinggung pendidikan dan filosofi kehidupan dalam berargumen.

"Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 7 persen dengan persentase positif sebanyak 58 persen dan negatif sebanyak 42 persen. Netizen merespons positif program Agus yang tidak akan melibatkan penggusuran dalam menata pemukiman," ucap Yose.

Segmen enam

Pada segmen terakhir, percakapan tentang Ahok-Djarot unggul dengan persentase 52 persen, masing-masing percakapan bernada positif dan negatif sebesar 50 persen dari total 52 persen tersebut. Dalam percakapan tersebut, banyak netizen yang mendukung pernyataan Ahok bahwa menjadi gubernur bukan dengan mengandalkan retorika.

Percakapan tentang Anies-Sandi menyusul dengan persentase 43 persen, dengan dengan persentase positif sebanyak 12 persen dan negatif sebanyak 88 persen. Banyak netizen yang masih menyinggung kinerja Anies saat menjabat sebagai Mendikbud pada segmen tersebut.

"Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 5 persen dengan persentase positif sebanyak 49 persen dan negatif sebanyak 51 persen. Banyak netizen merespons negatif penyampaian Agus-Sylvi yang dinilai kerap tidak relevan dengan pertanyaan lawan debat," ucap Yose.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com