Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Kehidupan Anggota "Pasukan Oranye" dan Harapannya untuk DKI

Kompas.com - 16/01/2017, 19:42 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak pagi Yeyep Harinudin (36), seperti biasa, harus bergegas untuk berangkat kerja. Profesinya sebagai pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSPU) atau biasa dikenal "pasukan oranye" menututnya seperti itu.

Udin, panggilan karib Yeyep, bekerja di satuan unit Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Dari pertama kali bekerja hingga sekarang, dia ditugaskan di Pulomas.

Saat ditemui Kompas.com, Senin (16/1/2017), dia bersama rekannya sedang membersihkan selokan air di gedung yang dahulu menjadi Pengadilan Tinggi Negeri Jakarta Timur, di Jalan Pulomas Selatan, Jakarta Timur.

Udin adalah salah satu potret kecil masyarakat menengah ke bawah di Ibu Kota. Pada 2013, dia bersama keluarga harus berpindah dari tempat tinggalnya di Waduk Ria-Rio, Kampung Pedongkelan, Jakarta Timur.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan mereka ke Rumah Susun Jatinegara. Sempat mendapat subsidi tidak membayar uang sewa selama 6 bulan, kini dia harus mengeluarkan uang Rp 234.000 per bulan untuk membayar sewa. 

"Biaya itu belum termasuk dengan pulsa listrik dan bayar air," ujar Udin yang sudah memiliki tiga anak.

Walau kedua anaknya mendapat bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP), baik yang duduk di bangku sekolah menengah pertama maupun sekolah dasar, tetap saja dia merasa kesulitan untuk membiayai hidup keluarganya. Adapun anak ketiga Udin masih berumur 3 tahun.

"Saya sudah menunggak pembayaran sewa rusun berbulan-bulan. Mau tak mau saya harus mulai melunasinya," kata Udin.

Pekerjaan Udin sebagai anggota pasukan oranye menjadikan dia mendapat penghasilan Rp 3,1 juta per bulan. Jumlah itu sudah termasuk uang makan atau biaya transpor.

"Kami juga dapat jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan," ujar dia.

Namun, pria yang tiap hari bergelut dengan lumpur dan sampah selokan ini tetap berharap hal terbaik.

Udin tetap berharap, siapa pun gubernur DKI Jakarta yang terpilih nanti dapat membawa perubahan. 

"Semoga yang baik bisa lebih baik lagi," ujar Udin.

Kompas TV Pasukan Oranye Bersih-Bersih Usai Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com