Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang Saat Xpress Air di Ketinggian Turun Tiba-tiba

Kompas.com - 22/01/2017, 19:52 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pesawat XpressAir XN 811 rute Jakarta-Sorong mengalami gangguan teknis setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/1/2017) dini hari tadi. Akibatnya, pesawat harus kembali ke Bandara Soekarno-Hatta atau return to base (RTB).

Seorang penumpang, Anang, menceritakan bagaimana kondisi pesawat yang tiba-tiba harus mendarat lagi di Bandara Soekarno-Hatta.

Awalnya, para penumpang mendapat pengumuman bahwa pesawat tidak bisa melanjutkan perjalanannya karena kesalahan teknis yang tidak dijelaskan.

"Pramugarinya kasih pengumuman harus mendarat lagi, balik ke Soekarno-Hatta. Tidak lama, ketinggian pesawat turun secara tiba-tiba. Di situ telinga saya sakit sekali, lama sekali sakitnya," kata Anang kepada Kompas.com, Minggu petang.

Ketika ketinggian pesawat turun secara mendadak, menurut Anang, masker oksigen yang berada di atas bangku penumpang tidak keluar. Para penumpang terpaksa menahan rasa sakit di telinga dan kepala mereka akibat tekanan udara yang berubah secara drastis.

"Teman saya empat orang hidungnya sampai keluar darah. Mereka sekarang dibawa ke rumah sakit THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan). Saya sendiri masih pusing, lemas belum bisa tidur," kata Anang.

Saat ini, Anang bersama puluhan penumpang lain sedang beristirahat di dua hotel di sekitar area Bandara Soekarno-Hatta. Pihak maskapai membiayai dan menanggung kerugian yang dialami penumpang.

"Petugas (maskapai) cukup kooperatif. Tapi, kami sepakat enggak mau nerusin perjalanan pakai Xpress Air, masih trauma. Mau ganti Sriwijaya Air saja. Ada yang sudah pesan Batik Air, Garuda Indonesia, Wings Air," ujar Anang.

Secara terpisah, Direktur Utama Xpress Air Henny Kurniawan mengaku belum bisa berkomentar banyak. Pihaknya masih berkoordinasi dengan kantor Otoritas Bandara Wilayah 1 Soekarno-Hatta untuk mencari tahu detil peristiwa tersebut.

"Nanti ada press release, sekarang kami cari data dulu," ucap Henny.

Kompas TV Jumlah Penumpang Pesawat Meningkat Jelang Tahun Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com